Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Dosen FEB, Peneliti, Penulis, Senang belajar https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Happy Ramadhan 131: Analisis Pola Belanja Konsumen di Musim Idul Fitri

8 April 2024   21:02 Diperbarui: 8 April 2024   21:04 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Setiap tahun, menjelang Idul Fitri, kita menyaksikan fenomena yang menarik dalam pola belanja konsumen. Idul Fitri tidak hanya menjadi momen keagamaan yang penting bagi umat Islam, tetapi juga menjadi waktu di mana pola konsumsi masyarakat mengalami perubahan yang signifikan. Disini Kita akan menjelajahi analisis perubahan pola belanja konsumen saat Idul Fitri dari sudut pandang ekonomi.

A. Peningkatan Konsumsi Barang Konsumsi

Salah satu perubahan paling mencolok yang terjadi adalah peningkatan konsumsi barang konsumsi menjelang Idul Fitri. Masyarakat cenderung meningkatkan pengeluaran mereka untuk membeli berbagai barang, mulai dari pakaian baru hingga makanan khas untuk menyambut hari raya. Data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan bahwa penjualan ritel meningkat secara signifikan selama bulan Ramadan, mencapai puncaknya menjelang Idul Fitri.


Idul Fitri adalah salah satu momen penting dalam kalender keagamaan dan budaya di Indonesia. Selain memiliki makna religius yang mendalam, Idul Fitri juga menjadi momen di mana masyarakat Indonesia meningkatkan konsumsi barang konsumsi, seperti pakaian baru, makanan, dan barang-barang kebutuhan rumah tangga lainnya. Dalam tulisan ini, akan dianalisis pola belanja konsumen yang berkaitan dengan meningkatnya konsumsi barang konsumsi menjelang Idul Fitri dari perspektif ekonomi.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumsi Barang Konsumsi

  1. Pendapatan dan Kesejahteraan Ekonomi: Salah satu faktor utama yang mempengaruhi konsumsi barang konsumsi adalah pendapatan masyarakat. Semakin tinggi pendapatan masyarakat, semakin besar kemungkinan mereka untuk meningkatkan konsumsi barang konsumsi. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada kuartal kedua tahun ini, terjadi peningkatan pendapatan masyarakat, yang dapat menjadi pendorong konsumsi barang konsumsi menjelang Idul Fitri.
  2. Ekspektasi Inflasi: Ekspektasi inflasi juga dapat mempengaruhi pola belanja konsumen. Jika masyarakat mengharapkan terjadi inflasi setelah Idul Fitri, mereka cenderung akan meningkatkan konsumsi barang konsumsi sebelum terjadinya inflasi. Hal ini dapat dilihat dari kecenderungan masyarakat untuk melakukan pembelian barang kebutuhan pokok dalam jumlah besar menjelang Idul Fitri.
  3. Promosi dan Diskon: Faktor lain yang memengaruhi pola belanja konsumen adalah promosi dan diskon yang ditawarkan oleh para pengecer menjelang Idul Fitri. Promosi diskon besar-besaran sering kali menjadi daya tarik bagi konsumen untuk melakukan pembelian barang konsumsi yang mereka butuhkan.

Teori yang Mendasari Peningkatan Konsumsi Barang Konsumsi

  1. Teori Ekonomi Keynesian: Teori ekonomi Keynesian menekankan pentingnya pengeluaran konsumsi dalam menopang pertumbuhan ekonomi. Dalam konteks Idul Fitri, peningkatan konsumsi barang konsumsi dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi, karena meningkatnya permintaan akan barang-barang tersebut mendorong aktivitas ekonomi di berbagai sektor.
  2. Teori Siklus Kehidupan Rumah Tangga: Menurut teori ini, konsumsi rumah tangga cenderung bervariasi sepanjang siklus kehidupan rumah tangga. Pada fase-fase tertentu, seperti kelahiran anak atau perayaan agama, konsumsi barang konsumsi cenderung meningkat. Idul Fitri dapat dianggap sebagai salah satu perayaan agama yang mendorong peningkatan konsumsi barang konsumsi.

Analisis Pola Belanja Konsumen

Dalam mengamati pola belanja konsumen menjelang Idul Fitri, data dari survei konsumen yang dilakukan oleh lembaga riset ekonomi dapat memberikan wawasan yang berharga. Survei ini dapat mencakup pertanyaan-pertanyaan tentang niat belanja konsumen, jenis barang yang akan dibeli, dan perkiraan total pengeluaran selama periode tersebut.

Dalam survei yang dilakukan oleh Lembaga Riset Ekonomi Indonesia (LREI), ditemukan bahwa sebagian besar responden memiliki niat untuk meningkatkan belanja mereka menjelang Idul Fitri. Hal ini terutama terlihat pada pembelian pakaian baru untuk diri sendiri dan keluarga, serta pembelian makanan untuk persiapan menyambut tamu dan merayakan hari raya.

Selain itu, survei tersebut juga mencatat bahwa mayoritas responden lebih cenderung untuk memanfaatkan promosi dan diskon yang ditawarkan oleh para pengecer dalam melakukan pembelian barang konsumsi. Hal ini menunjukkan bahwa faktor promosi dan diskon memainkan peran penting dalam mendorong peningkatan konsumsi menjelang Idul Fitri.

Implikasi Ekonomi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun