Selain itu, pendekatan Jepang terhadap manajemen organisasi juga patut dicontoh. Konsep seperti "kaizen" atau perbaikan terus-menerus dan "kanban" atau pengelolaan aliran kerja telah menjadi bagian integral dari budaya kerja Jepang. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, perusahaan-perusahaan Jepang mampu meningkatkan efisiensi operasional mereka dan mengurangi pemborosan waktu dan sumber daya.
Kebiasaan untuk bekerja dalam kelompok atau tim juga menjadi bagian penting dari kultur kerja Jepang. Dalam konteks ini, keterampilan organisasi menjadi kunci dalam memastikan kolaborasi yang efektif dan pencapaian tujuan bersama. Melalui latihan dan pengalaman bekerja dalam tim, masyarakat Jepang dilatih untuk mengelola waktu dengan efisien dan mengoptimalkan produktivitas secara kolektif.
Negara lain yang patut dicontoh dalam mempersiapkan masyarakat dengan keterampilan manajemen waktu dan organisasi adalah Finlandia. Meskipun memiliki budaya kerja yang berbeda dengan Jepang, Finlandia juga dikenal dengan tingkat produktivitas dan kesejahteraan yang tinggi di antara masyarakatnya. Salah satu faktor kunci dalam kesuksesan Finlandia adalah pendidikan yang kuat dalam mempromosikan keterampilan manajemen waktu dan organisasi sejak usia dini.
Sistem pendidikan Finlandia didesain untuk memberikan siswa pengalaman belajar yang berorientasi pada proyek, dimana mereka belajar untuk mengatur waktu dan sumber daya secara efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Selain itu, pendekatan pendidikan Finlandia yang berpusat pada siswa juga memungkinkan mereka untuk mengembangkan keterampilan organisasi seperti perencanaan, pengaturan prioritas, dan pengelolaan tugas dengan mandiri.
Selain pendidikan, lingkungan kerja di Finlandia juga mendukung pengembangan keterampilan manajemen waktu dan organisasi. Budaya kerja yang fleksibel dan dukungan untuk keseimbangan kerja-hidup memungkinkan tenaga kerja Finlandia untuk mengatur waktu mereka dengan lebih efisien dan menghindari kelelahan atau kejenuhan dalam pekerjaan.
Di Indonesia, langkah-langkah untuk mempersiapkan masyarakat dengan keterampilan manajemen waktu dan organisasi juga sudah mulai diambil. Pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan program-program pelatihan dan workshop yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya manajemen waktu dan organisasi di kalangan masyarakat. Namun, masih diperlukan upaya lebih lanjut untuk memperluas cakupan program-program ini dan mengintegrasikan keterampilan ini ke dalam sistem pendidikan secara menyeluruh.
Selain itu, penting bagi Indonesia untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pengembangan keterampilan manajemen waktu dan organisasi. Ini termasuk memberikan peluang bagi karyawan untuk menghadiri pelatihan dan seminar, serta memperkenalkan kebijakan yang memungkinkan fleksibilitas dalam jadwal kerja dan pengaturan tugas.
Dalam upaya mempersiapkan masyarakat kurang mampu dengan keterampilan manajemen waktu dan organisasi, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga pendidikan sangat penting. Melalui kerjasama yang kokoh antara berbagai pihak, Indonesia dapat menciptakan program-program yang efektif dan berkelanjutan untuk mengembangkan keterampilan manajemen waktu dan organisasi masyarakat secara luas. Langkah-langkah ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan ekonomi Indonesia, tetapi juga membantu individu untuk meraih kesuksesan dalam karier dan kehidupan mereka secara keseluruhan.