Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Dosen FEB, Peneliti, Penulis, Senang belajar https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif: Keluarga (Terutama Ibu) Tunggal (138)

28 Februari 2024   10:55 Diperbarui: 28 Februari 2024   11:05 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pertumbuhan ekonomi inklusif menjadi semakin relevan ketika melihat situasi keluarga tunggal, terutama ibu tunggal, yang seringkali menghadapi tantangan finansial yang besar. Dalam konteks ini, pertumbuhan ekonomi yang inklusif harus memperhitungkan kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh keluarga tunggal agar dapat memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, termasuk mereka, dapat merasakan manfaat dari kemajuan ekonomi.

Keluarga tunggal mengacu pada sebuah rumah tangga yang terdiri dari satu orang dewasa yang bertanggung jawab secara tunggal atas kehidupan dan kebutuhan keluarga, tanpa pasangan atau mitra hidup. Keluarga tunggal sering kali dipimpin oleh seorang ibu tunggal, meskipun ada juga kasus di mana ayah tunggal atau orang dewasa lainnya memiliki peran ini.

Jenis, Bentuk, dan Contoh Keluarga Tunggal

1. Keluarga Tunggal karena Perceraian atau Pemisahan:

  • Definisi: Keluarga ini terbentuk ketika pasangan suami istri bercerai atau berpisah, dan satu dari mereka memegang tanggung jawab utama atas perawatan anak-anak.
  • Contoh: Seorang ibu tunggal yang mendapatkan hak asuh atas anak-anaknya setelah perceraian.

2. Keluarga Tunggal karena Kematian Pasangan:

  • Definisi: Terjadi ketika seorang pasangan kehilangan pasangannya karena kematian, dan orang yang tersisa harus mengasuh anak-anak atau anggota keluarga lainnya sendirian.
  • Contoh: Seorang janda yang menjadi satu-satunya penyedia untuk anak-anaknya setelah kematian suaminya.

3. Keluarga Tunggal karena Kehamilan atau Kelahiran di Luar Pernikahan:

  • Definisi: Keluarga ini terbentuk ketika seorang ibu melahirkan anak di luar pernikahan dan membesarkannya tanpa pasangan atau dukungan dari ayah anak tersebut.
  • Contoh: Seorang ibu tunggal yang memiliki anak dari hubungan sebelumnya atau di luar pernikahan.

4. Keluarga Tunggal karena Pilihan:

  • Definisi: Terjadi ketika seseorang secara sukarela memilih untuk hidup sendiri dan bertanggung jawab atas semua kebutuhan dan tanggung jawab keluarga.
  • Contoh: Seorang wanita yang memilih untuk tidak menikah dan mengadopsi anak-anak atau memiliki anak melalui donor sperma untuk menjadi ibu tunggal.

5. Keluarga Tunggal karena Keterbatasan Pasangan:

  • Definisi: Pasangan tidak mampu atau tidak hadir secara fisik atau emosional dalam peran sebagai orang tua atau pasangan hidup.
  • Contoh: Seorang ibu tunggal yang tinggal jauh dari suaminya yang bekerja di luar negeri dan harus mengurus anak-anak sendiri.

Keluarga tunggal, terutama yang dipimpin oleh seorang ibu tunggal, sering kali menghadapi tantangan unik dalam menyediakan kebutuhan keluarga tanpa dukungan finansial yang memadai. Dalam konteks pertumbuhan ekonomi inklusif, penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk memberikan dukungan sosial, ekonomi, dan emosional kepada keluarga tunggal agar mereka dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut dan berkontribusi secara positif terhadap pembangunan sosial dan ekonomi.

Sebagai kepala rumah tangga tunggal, ibu tunggal seringkali harus memikul beban ekonomi dan tanggung jawab menyediakan kebutuhan dasar untuk keluarganya tanpa adanya dukungan finansial yang memadai dari pasangan atau pihak lain. Mereka harus mengelola anggaran dengan bijaksana, mencari pekerjaan yang memadai, dan seringkali mengorbankan aspirasi pribadi mereka untuk kepentingan keluarga.

Tantangan yang Dihadapi:

  1. Keterbatasan Sumber Daya Finansial: Ibu tunggal seringkali mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar keluarga, seperti perumahan, makanan, pendidikan, dan perawatan kesehatan, karena pendapatan yang terbatas.
  2. Akses Terbatas terhadap Pekerjaan dan Pendidikan: Mereka mungkin menghadapi kendala dalam mencari pekerjaan yang memadai karena keterbatasan waktu dan keterampilan yang relevan. Selain itu, keterbatasan akses terhadap pendidikan dan pelatihan dapat menjadi hambatan dalam meningkatkan kemampuan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
  3. Tingginya Tingkat Stres: Tanggung jawab tunggal dalam mengurus keluarga secara finansial dan emosional dapat menyebabkan tingkat stres yang tinggi bagi ibu tunggal, yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun