Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif; Kurs (108)

22 Februari 2024   06:40 Diperbarui: 22 Februari 2024   06:41 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Nilai tukar mata uang merupakan rasio yang menentukan seberapa banyak satu mata uang bisa dibeli dengan unit mata uang lainnya. Ini adalah instrumen kunci dalam perdagangan internasional dan memiliki dampak yang signifikan pada kegiatan ekonomi sebuah negara.

Jenis Nilai Tukar Mata Uang:

  1. Nilai Tukar Tetap: Nilai tukar mata uang ditetapkan oleh otoritas moneter dan dijaga pada tingkat tertentu. Contoh: Cina sebelum melepaskan sistem nilai tukar tetapnya pada tahun 2005.
  2. Nilai Tukar Mengambang: Nilai tukar ditentukan oleh pasar, dimana permintaan dan penawaran mata uang menentukan nilainya. Contoh: Dolar AS, Euro, Yen Jepang.
  3. Nilai Tukar Terkendali: Campuran antara nilai tukar tetap dan mengambang, dimana otoritas moneter campur tangan untuk mencegah fluktuasi yang terlalu besar. Contoh: India, China setelah melepaskan nilai tukar tetapnya.

Bentuk Nilai Tukar Mata Uang:

  1. Apreciasi: Kenaikan nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain.
  2. Depresiasi: Penurunan nilai tukar mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lain.
  3. Revaluasi: Peningkatan nilai mata uang oleh otoritas moneter secara sengaja.
  4. Devaluasi: Penurunan nilai mata uang oleh otoritas moneter secara sengaja.

Contoh Nilai Tukar Mata Uang untuk Pertumbuhan Ekonomi Inklusif:

  1. Nilai Tukar yang Stabil: Nilai tukar yang stabil dapat membantu menciptakan kondisi yang lebih menentu bagi pelaku usaha, termasuk pelaku usaha kecil dan menengah. Hal ini dapat meningkatkan kepercayaan investor dan memfasilitasi investasi jangka panjang, yang pada gilirannya dapat menciptakan lapangan kerja dan kesempatan ekonomi bagi berbagai lapisan masyarakat.
  2. Nilai Tukar yang Kompetitif: Nilai tukar yang kompetitif dapat mendorong ekspor, yang merupakan sumber pertumbuhan ekonomi yang penting bagi banyak negara. Dengan memiliki mata uang yang tidak terlalu menguat, produk domestik menjadi lebih terjangkau bagi konsumen internasional, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan bagi produsen lokal dan memungkinkan inklusi ekonomi yang lebih luas.
  3. Kebijakan Nilai Tukar yang Berpihak pada Keadilan Sosial: Melalui kebijakan nilai tukar yang berpihak pada keadilan sosial, pemerintah dapat mencoba untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antara kelompok-kelompok masyarakat. Misalnya, dengan mengadopsi kebijakan yang mendukung nilai tukar yang lebih rendah untuk produk-produk yang dibutuhkan oleh masyarakat miskin atau dengan memperkenalkan insentif untuk sektor-sektor ekonomi yang berpotensi menciptakan lapangan kerja bagi mereka yang kurang beruntung.

Penting untuk diingat bahwa hubungan antara nilai tukar mata uang dan pertumbuhan ekonomi inklusif kompleks dan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti kebijakan fiskal, kebijakan moneter, dan kondisi pasar global. Namun, dengan memahami peran nilai tukar mata uang dan merancang kebijakan yang tepat, pemerintah dapat berperan dalam menciptakan lingkungan ekonomi yang mendukung pertumbuhan yang inklusif.


Terdapat beberapa negara yang telah berhasil menjadikan program nilai tukar mata uang sebagai pilar pertumbuhan ekonomi inklusif, sementara beberapa negara lain masih berjuang untuk mencapai hal yang sama. Berikut beberapa contoh:

Negara-negara yang Sudah Sukses:

  1. Korea Selatan: Korea Selatan merupakan contoh sukses dalam menggunakan kebijakan nilai tukar mata uang sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonomi inklusif. Mereka menerapkan kebijakan nilai tukar yang kompetitif untuk mendukung ekspor, yang merupakan motor penting bagi pertumbuhan ekonomi. Korea Selatan juga telah melaksanakan berbagai program inklusi sosial dan pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.
  2. Jerman: Jerman memiliki nilai tukar yang kuat sebagai anggota Uni Eropa, tetapi keberhasilan ekonominya juga didukung oleh strategi komprehensif untuk inklusi sosial. Mereka memiliki sistem pendidikan dan pelatihan yang kuat, menyediakan akses luas ke layanan kesehatan, dan melaksanakan kebijakan ketenagakerjaan yang mendukung keseimbangan antara kepentingan pengusaha dan pekerja.

Negara-negara yang Masih Berjuang:

  1. Argentina: Argentina sering menghadapi tantangan dalam menjaga stabilitas nilai tukar mata uangnya. Fluktuasi nilai tukar yang tinggi sering kali menyebabkan ketidakpastian ekonomi dan kesulitan bagi masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah. Program-program inklusi sosial di Argentina sering kali terhalang oleh masalah-masalah ekonomi makro, seperti inflasi tinggi dan utang publik yang besar.
  2. Nigeria: Nigeria memiliki tantangan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi inklusif meskipun memiliki sumber daya alam yang kaya. Nilai tukar mata uang Nigeria sering mengalami volatilitas, yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan harga barang. Selain itu, masalah seperti ketimpangan ekonomi, kurangnya akses terhadap pendidikan dan layanan kesehatan berkualitas, serta konflik bersenjata di beberapa wilayah negara tersebut juga menjadi hambatan dalam mencapai inklusi ekonomi yang lebih besar.

Dalam konteks ini, dapat dilihat bahwa keberhasilan dalam menggunakan nilai tukar mata uang sebagai pilar pertumbuhan ekonomi inklusif tidak hanya bergantung pada kebijakan nilai tukar itu sendiri, tetapi juga pada keseluruhan strategi pembangunan ekonomi dan sosial yang diterapkan oleh suatu negara. Faktor-faktor seperti stabilitas politik, efisiensi institusi, kebijakan fiskal dan moneter yang tepat, serta investasi dalam sumber daya manusia juga memainkan peran penting dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun