Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Dosen FEB Universitas Andalas www.unand.ac.id www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif: KUB Pertanian (87)

19 Februari 2024   12:27 Diperbarui: 19 Februari 2024   14:08 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Negara yang Belum Berhasil:

  1. Nigeria: Meskipun memiliki potensi besar dalam sektor pertanian, Nigeria masih menghadapi tantangan dalam pengembangan koperasi pertanian yang efektif. Korupsi, kurangnya dukungan pemerintah, dan ketidakstabilan politik telah menghambat pertumbuhan koperasi pertanian yang berkelanjutan. Sebagai hasilnya, petani kecil dan menengah di Nigeria masih sering kali terpinggirkan dari pasar dan tidak memiliki akses yang memadai terhadap sumber daya dan pasar global. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian tidak sepenuhnya inklusif, dengan kesenjangan ekonomi yang tetap ada di antara petani.
  2. Yaman: Yaman, yang sebagian besar bergantung pada pertanian sebagai sumber penghidupan, mengalami ketidakstabilan politik dan konflik bersenjata yang telah menghambat pengembangan koperasi pertanian yang efektif. Ketidakpastian keamanan membuat sulit bagi petani untuk berkumpul dan bekerja sama dalam kelompok usaha bersama. Selain itu, kurangnya infrastruktur dan akses terbatas terhadap pendanaan juga menjadi hambatan dalam pengembangan koperasi pertanian yang berkelanjutan. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian di Yaman tidak inklusif, dengan banyak petani yang terus menerus berjuang untuk bertahan hidup.

Melalui perbandingan ini, kita dapat melihat bahwa kesuksesan pengembangan kelompok usaha bersama di bidang pertanian sebagai pilar pertumbuhan ekonomi inklusif sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti dukungan pemerintah, stabilitas politik, akses terhadap sumber daya, dan keamanan. Negara-negara yang berhasil menangani tantangan-tantangan ini cenderung memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dalam sektor pertanian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun