Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Dosen FEB, Peneliti, Penulis, Senang belajar https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif: Tentang Kemiskinan (70)

18 Februari 2024   06:40 Diperbarui: 18 Februari 2024   06:40 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Banyak negara telah berhasil melaksanakan program pengentasan kemiskinan yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Beberapa contoh yang cukup signifikan termasuk:

  1. Cina: Melalui program pembangunan ekonomi yang kuat, Cina telah berhasil mengangkat jutaan orang dari kemiskinan dalam beberapa dekade terakhir. Program ini melibatkan berbagai inisiatif, termasuk reformasi ekonomi, investasi dalam infrastruktur, dan peningkatan akses pendidikan dan layanan kesehatan.
  2. Indonesia: Program seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) telah membantu mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia. Selain itu, upaya pemerintah dalam memperluas akses ke layanan kesehatan dan pendidikan juga telah memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi.
  3. Bangladesh: Negara ini telah berhasil mengurangi tingkat kemiskinan melalui program-program seperti BRAC (Bangladesh Rural Advancement Committee) yang fokus pada pemberdayaan masyarakat pedesaan melalui pendidikan, kesehatan, dan pembangunan ekonomi lokal.
  4. Rwanda: Meskipun Rwanda masih menghadapi tantangan ekonomi yang signifikan, negara ini telah mengimplementasikan berbagai program untuk mengurangi kemiskinan, termasuk investasi dalam pertanian, infrastruktur, dan pelatihan keterampilan.
  5. Brasil: Program Bolsa Famlia di Brasil telah terbukti berhasil dalam mengurangi tingkat kemiskinan dengan memberikan bantuan finansial kepada keluarga miskin, sekaligus mendorong partisipasi dalam pendidikan dan layanan kesehatan.

Keberhasilan negara-negara ini dalam mengentaskan kemiskinan sering kali didukung oleh komitmen pemerintah yang kuat, strategi yang terencana dengan baik, serta dukungan dari organisasi internasional dan lembaga donor.

Bagaimana caranya?

Program pengurangan kemiskinan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui beberapa cara:

  1. Mendorong konsumsi: Ketika keluarga miskin menerima bantuan finansial atau layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan yang terjangkau, hal ini meningkatkan daya beli mereka. Peningkatan konsumsi ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi karena memicu permintaan barang dan jasa.
  2. Peningkatan produktivitas tenaga kerja: Program pengentasan kemiskinan sering kali mencakup pelatihan keterampilan dan pendidikan yang dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Tenaga kerja yang lebih produktif cenderung memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi.
  3. Pembangunan modal manusia: Investasi dalam pendidikan dan kesehatan melalui program pengurangan kemiskinan membantu membangun modal manusia yang lebih kuat dalam suatu negara. Tenaga kerja yang lebih terdidik dan lebih sehat cenderung lebih produktif, inovatif, dan adaptif, yang pada akhirnya mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
  4. Mengurangi ketimpangan sosial: Program pengurangan kemiskinan dapat membantu mengurangi kesenjangan antara kelompok-kelompok masyarakat yang kaya dan miskin. Ketika lebih banyak orang memiliki akses yang setara terhadap peluang ekonomi dan layanan dasar, hal ini membantu menciptakan masyarakat yang lebih stabil dan inklusif, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
  5. Mendorong investasi sektor swasta: Dengan mengurangi tingkat kemiskinan, program-program tersebut dapat menciptakan pasar yang lebih besar dan stabil bagi barang dan jasa. Ini dapat mendorong investor swasta untuk berinvestasi dalam sektor-sektor yang berkembang, menciptakan lapangan kerja baru, dan merangsang pertumbuhan ekonomi.

Dengan mengintegrasikan strategi pengentasan kemiskinan ke dalam rencana pembangunan ekonomi secara keseluruhan, negara dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan, yang memberikan manfaat kepada seluruh lapisan masyarakat.

Di sisi lain, ada juga negara yang belum berhasil menggunakan instrument ini.

Beberapa negara telah menghadapi tantangan dan kesulitan dalam melaksanakan program pengentasan kemiskinan yang efektif untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Beberapa contoh negara yang mengalami kesulitan dalam hal ini termasuk:

  1. Zimbabwe: Zimbabwe telah mengalami masalah ekonomi yang serius, termasuk tingkat inflasi yang tinggi dan pengangguran yang luas. Program-program pengentasan kemiskinan di negara ini sering kali terhambat oleh korupsi, kekacauan politik, dan kurangnya sumber daya yang memadai.
  2. Venezuela: Venezuela mengalami krisis ekonomi yang parah, yang dipicu oleh berbagai faktor termasuk kebijakan ekonomi yang buruk, penurunan harga minyak, dan korupsi yang merajalela. Program-program pengentasan kemiskinan di Venezuela telah terhambat oleh kekacauan politik, inflasi yang tinggi, dan kurangnya sumber daya.
  3. Yaman: Yaman telah dilanda konflik bersenjata yang berkepanjangan, yang telah mengakibatkan krisis kemanusiaan yang serius, termasuk kelaparan dan kemiskinan yang meluas. Program-program pengentasan kemiskinan di Yaman sering kali terhambat oleh konflik bersenjata, ketidakstabilan politik, dan kurangnya aksesibilitas ke wilayah yang terpengaruh.
  4. Korea Utara: Korea Utara mengalami isolasi internasional dan sistem pemerintahan otoriter yang membatasi akses masyarakat ke sumber daya dan peluang ekonomi. Program-program pengentasan kemiskinan di Korea Utara sering kali terhambat oleh kebijakan pemerintah yang otoriter, kurangnya transparansi, dan kurangnya aksesibilitas bagi lembaga donor dan organisasi internasional.
  5. Kongo: Republik Demokratik Kongo (DRC) telah menghadapi tantangan besar dalam mengatasi kemiskinan akibat konflik bersenjata, korupsi, dan kurangnya infrastruktur dasar. Program-program pengentasan kemiskinan di DRC sering kali terhambat oleh ketidakstabilan politik, kekacauan ekonomi, dan ketidakamanan yang meluas.

Tantangan ini menunjukkan bahwa untuk berhasil dalam mengurangi kemiskinan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, diperlukan komitmen politik yang kuat, transparansi, stabilitas politik, serta akses yang memadai terhadap sumber daya dan bantuan dari lembaga internasional dan donor. Pengelola Negara sebagai pihak yang dititipkan kewenangan menemukan tantangan yang relative besar ketika menggunakan instrument ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun