Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Dosen FEB, Peneliti, Penulis, Senang belajar https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif; Wirausaha Perempuan (52)

16 Februari 2024   11:32 Diperbarui: 16 Februari 2024   11:40 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Pada era globalisasi saat ini, peran perempuan dalam dunia usaha dan ekonomi semakin terlihat signifikan. Mereka tidak lagi terbatas pada peran rumah tangga, tetapi juga mengambil peran penting dalam memajukan perekonomian melalui kewirausahaan. Di banyak negara, termasuk di Indonesia, wirausaha perempuan telah menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi inklusif. Disini kita akan membahas mengapa peran mereka sangat vital dan bagaimana kontribusi mereka mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Pertama-tama, penting untuk diakui bahwa wirausaha perempuan memiliki potensi besar untuk menciptakan lapangan kerja dan memperluas kesempatan ekonomi bagi banyak orang, terutama di komunitas yang kurang terwakili. Dalam banyak kasus, mereka cenderung memprioritaskan investasi dan pengembangan lokal, memungkinkan distribusi pendapatan yang lebih merata dalam masyarakat. Misalnya, mereka sering kali memulai usaha mikro dan kecil di sektor-sektor seperti pertanian, kerajinan tangan, dan jasa, yang pada gilirannya memberdayakan komunitas-komunitas di daerah pedesaan maupun perkotaan.

Selanjutnya, wirausaha perempuan juga memainkan peran kunci dalam mengatasi disparitas gender dalam kesempatan ekonomi. Mereka menjadi contoh inspiratif bagi perempuan lain, membuktikan bahwa mereka juga dapat sukses di dunia bisnis meskipun menghadapi tantangan dan hambatan yang unik. Dengan mempromosikan kewirausahaan perempuan, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif di mana semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi pada perekonomian.

Tidak hanya itu, wirausaha perempuan juga sering kali memiliki kecenderungan untuk memperhatikan isu-isu sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka. Mereka cenderung lebih peduli terhadap keberlanjutan dan dampak sosial dari usaha mereka, sehingga mendorong model bisnis yang lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab secara sosial. Dengan demikian, mereka tidak hanya menciptakan nilai ekonomi, tetapi juga memperjuangkan nilai-nilai sosial dan lingkungan yang positif dalam masyarakat.

Namun, untuk memastikan bahwa kontribusi wirausaha perempuan benar-benar mengarah pada pertumbuhan ekonomi inklusif, diperlukan dukungan yang kuat dari berbagai pihak. Pemerintah, lembaga keuangan, dan organisasi non-pemerintah perlu memberikan akses yang lebih besar terhadap modal, pendidikan, dan pelatihan bisnis bagi perempuan. Selain itu, penting juga untuk menciptakan lingkungan bisnis yang ramah perempuan, yang mendukung keseimbangan antara kehidupan kerja dan keluarga serta mengurangi diskriminasi gender.

Wirausaha perempuan memainkan peran yang sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif. Mereka tidak hanya menciptakan lapangan kerja dan memperluas kesempatan ekonomi, tetapi juga memperjuangkan kesetaraan gender dan keberlanjutan sosial. Dengan dukungan yang tepat, potensi besar wirausaha perempuan dapat diaktifkan untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan secara ekonomi.


Wirausaha perempuan adalah individu perempuan yang terlibat dalam kegiatan berwirausaha, yang melibatkan pembuatan, pengelolaan, dan pengembangan bisnis atau usaha dengan tujuan untuk mencapai keberhasilan finansial, pertumbuhan ekonomi, dan dampak sosial positif. Mereka memiliki peran penting dalam perekonomian, tidak hanya sebagai pencipta lapangan kerja tetapi juga sebagai agen perubahan dalam mempromosikan kesetaraan gender dan pertumbuhan ekonomi inklusif.

Berikut adalah beberapa jenis, bentuk, dan contoh wirausaha perempuan:

  1. Jenis Wirausaha Perempuan:

    • Wirausaha Mandiri: Perempuan yang memulai dan mengelola bisnis mereka sendiri tanpa ketergantungan pada pihak lain.
    • Wirausaha Sosial: Perempuan yang mendirikan bisnis dengan tujuan untuk memecahkan masalah sosial atau lingkungan tertentu.
    • Wirausaha Teknologi: Perempuan yang terlibat dalam industri teknologi, termasuk pengembangan perangkat lunak, aplikasi, atau produk teknologi lainnya.
    • Wirausaha Mikro dan Kecil: Perempuan yang menjalankan bisnis skala kecil atau mikro, seringkali di sektor informal atau sektor kecil dan menengah.
    • Wirausaha Online: Perempuan yang memanfaatkan platform online untuk menjalankan bisnis mereka, seperti toko online, layanan konsultasi, atau pemasaran digital.
  2. Bentuk Wirausaha Perempuan:

    • Industri Kreatif: Seperti desain mode, seni dan kerajinan, desain grafis, atau industri kreatif lainnya.
    • Pangan dan Pertanian: Menjalankan bisnis yang terkait dengan produksi, pengolahan, atau penjualan makanan dan produk pertanian.
    • Pendidikan dan Pelatihan: Menyediakan layanan pendidikan dan pelatihan, baik dalam bentuk lembaga pendidikan formal maupun pelatihan non-formal.
    • Kesehatan dan Kecantikan: Bisnis yang berfokus pada produk atau layanan kesehatan, kebugaran, perawatan kulit, dan kecantikan.
    • Jasa Profesional: Meliputi bidang seperti konsultasi manajemen, keuangan, hukum, atau teknologi informasi.
  3. Contoh Wirausaha Perempuan:

    • Rumaiza Binti Othman (Malaysia): Pendiri "Green Lagoon Technology", sebuah perusahaan yang memproduksi dan menjual produk ramah lingkungan untuk membersihkan air dan tanah.
    • Sara Blakely (AS): Pendiri "Spanx", merek pakaian dalam yang terkenal di seluruh dunia, yang dimulai dari garasi rumahnya sendiri.
    • Leila Janah (Ethiopia/AS): Mendirikan "Samasource" dan "LXMI", dua perusahaan sosial dan kecantikan yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan di negara-negara berkembang melalui pekerjaan digital.

Wirausaha perempuan tidak hanya memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi juga membawa dampak positif pada inklusivitas ekonomi dengan membuka peluang bagi perempuan lainnya dan memperjuangkan kesetaraan gender dalam dunia bisnis.


Salah satu contoh wirausaha sukses di Indonesia yang mendukung pertumbuhan ekonomi inklusif adalah Nila Tanzil, pendiri dari Taman Bacaan Pelangi (TBP). Taman Bacaan Pelangi adalah sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada peningkatan minat baca anak-anak di daerah terpencil di Indonesia, khususnya di kepulauan Nusa Tenggara Timur (NTT) dan sekitarnya.

Nila Tanzil memulai TBP pada tahun 2009 dengan misi sederhana namun kuat untuk menyebarkan kecintaan akan membaca kepada anak-anak di daerah terpencil. Dia melihat bahwa akses terhadap buku dan pendidikan sangat terbatas di daerah-daerah seperti NTT, dan ini menjadi hambatan besar dalam perkembangan anak-anak di sana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun