Mohon tunggu...
Syahtian Suprayogi
Syahtian Suprayogi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Hanya Mahasiswa Biasa

Born To Borneo

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kekayaan Durian di Tanah Borneo

21 Agustus 2020   22:25 Diperbarui: 21 Agustus 2020   22:31 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Durian teratungtampak daging jika dibuka (sumber:dok.pribadi)

Ketapang, Kalimantan kaya akan keragaman jenis durian (Durio spp.), namun pengembangannya tidak seoptimal di Jawa.

Hal ini disebabkan tanaman durian belum di-kelola secara komersial dan tanaman yang ada umumnya sudah berumur ratusan tahun yang berasal dari perbanyakan generatif sehingga tidak memberikan hasil yang optimal. Untuk buah durian di Kalimantan terdabat beragam jenis diantaranya ada Pekawai, Teratung, Kusik dan masih banyak lainnya untuk penamaanya sendiri bermacam-macam antar daerah.

Hasil karakterisasi menunjukkan bahwa karakter buah antarspesies kerabat durian sangat bervariasi. Perbedaan di antara spesies tersebut terletak pada bentuk buah, ukuran buah, warna kulit buah, tekstur daging buah, warna daging buah, dan aroma. Musim berbuah dan produksi masing-masing spesies kerabat durian juga bervariasi.

Tanaman durian adalah tanaman tahunan di Kalimantan sendiri tanaman ini menjulang tinggi, tanaman ini umumnya adalah warisan dari nenek moyang dan berumur ratusan tahun.

Di Ketapang, Kalimantan Barat pada saat memasuki musim panen masyarakat sekitar memanen buah durian dengan cara menyandau yaitu menunggu durian jatuh pada pokok pohonnya. Masyarakat biasanya membuat gubuk kecil dibawah atau berdekatan dengan pohon durian.

Pada musim panen raya durian di Kalimantan berlimpah sehingga banyak yang tidak dimakan, sisa durian yang tidak dimanfaatkan biasanya diolah oleh masyarakat menjadi tempoyak

1. Pekawai (D. kutejensis)

Deskripsi Pekawai

Menurut Kessler dan Sidiyasa (1999) pohon Pekawai tingginya bisa mencapai 25 meter dengan diameter batang mencapai 40 cm.

Daun lonjong dengan panjang 20-35 cm dan lebar 6-12 cm. Permukaan atas daun gundul, permukaan bawah daun tertutup rapat oleh sisik coklat keemasan. Bunga besar, panjang 10 cm, yang terdiri dari tiga kuntum atau lebih yang tersusun dalam tandan tak beraturan di cabang lebih tua.

Buah menjorong kuning kusam, panjang 25 cm dengan diameter 12 cm, biasanya beruang lima, duri panjang sampai 1,5 cm. Biji berwarna coklat mengkilap yang tertutup oleh salut biji berwarna kuning, harum, manis, dan bisa dimakan.

Habitatnya di kaki bukit pegunungan di tengah-tengah Pulau Kalimantan dan termasuk jenis, endemik Borneo. Secara alami jenis ini ada di Kalimantan (Indonesia), Brunei Darussalam, Sabah, dan Sarawak (Malaysia).

Potensi Buah Pekawai

Berdasarkan dari segi rasa dan aroma, Pekawai/Lai (D. kutejensis) memiliki aroma yang lembut dan rasa yang tidak terlalu tajam dibandingkan buah durian (D. zibethinus). Jika dibandingkan dengan buah buah Pekawai yang sudah masak umumnya memiliki tekstur yang lebih keras dibandingkan dengan durian, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama.

Karakteristik buah Durian dan buah Kusik memiliki kemiripan, sehingga Kusik dapat menjadi pendamping buah durian yang secara luas sudah dikenal sebagai sumber pangan kelompok buah-buahan.

Kemiripan tersebut memberikan peluang diversifikasi manfaat yang kurang lebih sama dengan beberapa penyesuaian. Penyesuaian tersebut tentu memerlukan kajian lebih lanjut.

2. Teratung (D. oxleyanus)

Dalam segi ukuran durian teretung ini umumnya lebih kecil daripada durian  pada umumnya dan berbentuk bulat dan  mempunyai beberapa ciri yang khas antara lain durinya yang lebih panjang dari durian biasa.

Selain itu,durian dengan  nama latin Durio oxleyanus ini kulitnya selalu berwarna hijau walaupun sudah matang.

Untuk rasa durian ini memiliki rasa yang lebih manis tidak pahit dan lebih nikmat dari durian pada umumnya, bijinya lebih kecil membuat daging buah ini tebal dan wanginya lebih kuat.

3. Kusik (Durio dulcis)

Gambar 2. Durian kusik tampak dalam dibelah dengan cara melintang (sumber:dok.pribadi)
Gambar 2. Durian kusik tampak dalam dibelah dengan cara melintang (sumber:dok.pribadi)

Secara fisik , durian kusik mirip durian teretung, hanya saja kulitnya berwarna kemerahan dan dagingnya tidak terlalu tebal, biji berwara agak gelap .

Salah satu keunikan durian bernama latin Durio dulcis adalah jika ingin membuka buah durian ini, kita harus mengiris melintang dikarenakan juring pada buah ini menyatu.

Selain itu, bau khas durian ini justru lebih kuat di kulitnya sehingga lebih mudah untuk mengetahui tingkat kematangannya.

Untuk sebagian orang biasanya tidak terlalu suka dengan durian ini dikarenakan dagingnya yang tipis serta untuk membukanya membutuhkan tenaga ekstra.

Gambar3. Deskripsi lengkap berbagai macam durian(sumber:Krismawati,2013)
Gambar3. Deskripsi lengkap berbagai macam durian(sumber:Krismawati,2013)
Sebenarnya masih banyak jenis durian lain yang ada di kalimantan dengan bentuk, warna yang beraneka ragam. namun masih belum terekspos dikarenakan semakin langkanya pohon durian yang sumbuh secara liar di hutan kalimantan seperti Durian Tengkuran (Durio tanjungpurensis. Nav), Durian Burung/Lahung (Durio griffithii (Mast.) Bakh) yang kedua jenis durian ini tidak dapat dimakan. Beberapa jenis durian lokal Kalbar saat ini sudah ditetapkan menjadi varietas unggul nasional oleh Menteri Pertanian yakni Durian Balening, Durian Jemungko Kuning, Durian Serumbut, Durian Slipi, Durian Tembaga berasal dari Kabupaten Sanggau, Durian Jarum Mas dari Kabupaten Kubu Raya dan Durian Empakan dari Kapuas Hulu. .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun