Mohon tunggu...
Syahrullah
Syahrullah Mohon Tunggu... Dosen - semoga saya hadir karena memang harus hadir!

Dosen di Universitas Muhammadiyah Bima

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Reshuffle Kabinet, Presiden Memberi Panggung kepada Putra Terbaik Bangsa

23 Desember 2020   12:42 Diperbarui: 23 Desember 2020   12:45 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Joko Widodo presiden kita, baru saja melantik 6 orang menteri baru dalam Kabinet Indonesia Maju. Menteri-menteri  itu ada Tri Rismaharini sebagai menteri Sosial; Wahyu Sakti Trenggono sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan; Yaqut Cholil Qoumas sebagai menteri agama; Sandiaga Salahuddin Uno menteri  Pariwisata dan Ekonomi Kreatif;  Muhammad Lutfi sebagai Menteri perdagangan; dan Budi Gunadi Sadikin sebagai menteri kesehatan.

Disamping menteri,  dilantik juga 5 wakil menteri yaitu Muhammad Herindra sebagai  wakil menteri pertahanan;  Pahala Nugraha Mansury wakil menteri BUMN;  Edward Komar Syarief sebagai Wakil Menteri Hukum dan HAM;  Dante Saksono Harbuwono sebagai Wakil Menteri kesehatan; dan Harvieck Hasnul Qolbi sebagai wakil menteri pertanian.

Para pakar dan pengamat menilai bahwa Reshuffle Kabinet pertama untuk Kabinet Indonesia maju ini lebih diarahkan untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan penuntasan masalah bencana Pandemi Covid-19.

Untuk itu agar jalannya pemerintahan mulus perlu diatur jobs diskription  yang mumpuni agar optimalisasi peran antara menteri, wakil menteri pejabat eselon 1 ke bawah menjadi sinergi dengan visi misi Presiden.

Jangan sampai ada politik akomodasi. Menteri yang  satu mewakili atau mengakomodasi Partai tertentu dan seterusnya bagi-bagi jabatan bagi siapa yang berkeringat pada kontestasi pemilihan presiden, akan tetapi betul-betul merupakan mandat  dari presiden untuk membangun bangsa, terutama pada masa-masa tidak nyaman seperti  kondisi Indonesia yang melawan mewabahnya virus corona.

Virus ini membawa dampak pada kegiatan ekonomi yang lamban, kehidupan sosial yang juga tidak berjalan sesuai dengan visi, misi yang direncanakan, dunia pendidikan yang juga sepertinya mati suri. Persoalan ini yang menjadi konsentrasi para menteri untuk membantu presiden dalam mewujudkan tugas Negara , menyejahterakan masyarakatnya.

Paling tidak ada beberapa hal yang mesti dilakukan oleh para menteri. Pertama,   harus ada komunikasi yang terbangun dengan  apik, harmonis, seirama antara menteri wakil menteri para pejabat di bawahnya dengan Presiden. Dengan titah visi misi Presiden. Tidak saling tumpang tindih, ego sendiri.  Bangun  orkestra  yang  sinergis,  sehingga dapat memuaskan semua pihak.

Komunikasi yang seirama satu komando dari "diligen."  Atau bagaikan suara seorang muazin di kala subuh. Pada setiap hari di kala fajar menjelang, lingkaran-lingkaran putih di ufuk sana mulai tampak hendak menghalau kegelapan malam, ketika itu seorang muazin bangkit, berseru kepada setiap makhluk manusia, bangunlah. Shalat. Bersembahyang lebih baik daripada terus tidur. Ia mengajak mereka bersujud kepada Allah, membaca salawat buat Rasulullah.

Seruan ini disambut oleh ribuan, oleh jutaan umat manusia dari segenap penjuru bumi, menyemarakkannya dengan sholat menyambut pahala dan Rahmat Allah bersamaan dengan terbitnya hari baru. Dan Bila hari siang. Matahari pun berangkat pulang, kini muazin bangkit lagi menyerukan orang bersembahyang dhuhur,lalu sholat ashar, magrib dan Isya. Begitu seterus berputar pada hari-hari berikutnya, secara terus menerus sampai dunia ini runtuh.

Pada setiap kali dalam sembahyang ini mereka menyebut Muhammad, hamba Allah Nabi dan Rasul-Nya itu, dengan penuh permohonan, penuh kerendahan hati dan syahdu. Dan selama mereka dalam rangkaian sembahyang lima waktu itu, bergetar jantung mereka menyebut asma Allah dan menyebut nama Rasulullah. Begitulah mereka, dan akan begitu mereka, setelah Allah memperlihatkan agama yang sebenarnya ini dan melimpahkan Rahmat dan nikmat-Nya kepada seluruh umat manusia.

Ritual ini bila diaplikasikan dalam pemerintahan, pasti tidak ada yang saling tumpang tindih, pasti kompak. Membangun negeri di bawah komando Presiden.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun