Mohon tunggu...
Syahrullah
Syahrullah Mohon Tunggu... Dosen - semoga saya hadir karena memang harus hadir!

Dosen di Universitas Muhammadiyah Bima

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hari Anak Sedunia: Luangkan Waktumu Sekarang Juga untuk Mimpimu di Masa Depan

2 Desember 2020   16:25 Diperbarui: 2 Desember 2020   16:47 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Senda gurau keceriaan  anak-anak di sebuah kampung, selagi bermain petak umpat. Seakan mengingatkan  kita semua orang dewasa, bahwa dunia anak  begitu bebasnya mereka menikmati hidup. Tidak memikirkan apa yang terjadi, apa ada wabah, atau gunung meletus, ataukah  seorang menteri ditangkap KPK, atau juga mungkin Bapak Presiden lagi berpidato di hadapan MPR untuk memberikan laporan tahunan perkembangan Negara. Tidak. Tidak peduli.

Ya.., itulah manifestasi kebebasan anak yang harus dilindungi oleh Negara. Biarkan mereka hidup berkembang sesuai dengan kodratnya sebagai  anak-anak.

Tetapi ada juga pemandangan yang kerap kita saksikan seorang anak usia kira 3 tahun sedang asyik mengotak atik HP. Dia asyik memainkan   HP, seraya tersenyum, sendiri. Ia lagi asyik dengan permainan game yang ada di HP-nya  itu.

Lalu pemandangan yang tidak kalah menariknya,  ada anak-anak dipasar ikut-ikutan bekerja sebagai buruh yang mengangkut barang dagangan atau keranjang ibu-ibu yang berbelanja di pasar, ada yang sekedar menadahkan tangan meminta belas kasihan, mengemis di halte-halte, terminal, di perempatan lampu merah. Miris memang! Inilah kehidupan. Penuh dengan realita, fenomena Negara berkembang.

Lalu apa yang mesti diperbuat?

Mari orang tua, guru, orang dewasa sama --sama peduli dengan anak kita. Masa depan bagi bangsa untuk mengarahkan kepada mereka  akan hari depan yang gilang gemilang. Anak perlu ada impian, perlu ada mimpi, cita-cita atau keinginan.

Anak- anak jangan terlena dengan permainan tanpa makna. Ibu-ibu,  bapak-bapak arif kepada anak dalam memanfaatkan teknologi. HP jangan sampai dimanfaatkan oleh anak-anak kita dengan permainan yang tidak berguna. Manfaatkan HP untuk hal-hal yang bermanfaat bagi perkembangan ilmu dan keterampilan mereka. Atur dan arahkan agar penggunaan HP hanya untuk belajar.

Juga anak-anak, jangan dibiarkan menjadi kuli di usia sekolah, Ibu, Bapak biarkan anak sekolah dulu,  cari makan jangan diberi beban kepada mereka.

Dalam penjelasan UU No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anah dinyatakan "anak adalah masa depan  bangsa  dan  generasi  penerus  cita-cita  bangsa,  sehingga  setiap  anak  berhak  atas kelangsungan   hidup,   tumbuh,   dan   berkembang,   berpartisipasi  serta   berhak   atas perlindungan dari tindak kekerasan dan diskriminasi serta hak sipil dan kebebasan."

Undang-undang No. 23 tahun 2002, mengarahkan agar anak dapat hidup, tumbuh dan berkembang sebagai kader untuk estafet perjuangan dan kepemimpinan bangsa Indonesia ke depan. Penerus cita-cita bangsa.

Dapat memajukan kesejahteraan umum masyarakat, dalam arti bangsa Indonesia lewat anak penerus kita dapat meneruskan perjuangan memajukan ekonomi, menjadi negara maju dan mandiri. sejahtera, kesholehan sosial, dan berkecukupan.

Anak-anak unggul, cerdas, anak-anak yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi canggih. Dan anak-anak yang dapat hidup berdampingan sejajar dengan bangsa-bangsa lain. Pendeknya anak-anak  Indonesia yang mampu menciptakan masyarakat adil makmur.

Populasi penduduk usia anak di  Indonesia , sekitar 84 juta jiwa. Bisa dibilang satu dari tiga penduduk Indonesia adalah anak. Jumlah anak yang begitu besar ini kita bimbing, kita arahkan agar mereka mengimpikan masa depan yang lebih baik. Menjadi modal masa depan yang luar biasa.

Lihatlah, Thomas Alfa Edison misalnya.  Di masa kecilnya gemar membaca dan bereksperimen. Pada tahun 1870 ia sudah dapat menemukan mesin telegraf. Lalu ia banyak melakukan eksperimen dengan menghasilkan penemuan-penemuan cemerlang. Ia menemukan fonograf di tahun 1877.

Impian  Edison, Bagaimana dunia dapat terang benderang. Maka  ia, dapat menemukan listrik di tahun 1879, yang kita nikmati sampai sekarang ini. Mimpinya itu tidak serta merta dapat di wujudkan butuh waktu bertahun-tahun, percobaan berkali, gagal berkali-kali. Tetapi Edison tidak mau menyerah. Ia ulangi ia coba lagi dan coba lagi. Baru ia berhasil.

Keyakinan  akan kemampuan yang ada pada diri Edison kecil, yang menggerakkan kejadian berantai dari eksperimen satu ke eksperimen berikutnya,  yang tidak disangkanya menjadi realita yang tidak dapat disangkal.

Apakah  anak bangsa ini, tidak bisa seperti Thomas  Alfa Edison? Saya yakin kita semua punya impian, termasuk anak-anak kita.

BJ Habibie, putra terbaik Bangsa Indonesia yang sangat kesohor di dunia. Ahli pesawat terbang sangat langka di dunia. Beliau banyak menciptakan teori yang dipakai oleh dunia ilmu pengetahuan. Habibie kecil, tentunya punya mimpi, ingin menjadikan Indonesia bangsa yang maju dan mandiri. Mimpinya itu telah ia wujudkan  dengan mendirikan dan merintis bersama teman-temanya membangun industri pesawat terbang  PT Regio Aviasi Industri di Batam.

Hayoo..., dengan momen hari anak sedunia: luangkan waktumu sekarang juga untuk mengimpikan keinginanmu di masa depan!

Semoga tulisan ini hadir karena memang harus hadir!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun