Kita tidak berpisah, katamu
Kita hanya saling melambaikan tangan
Tanpa tahu harus berkata apa
Apakah kau di sini semalam?
Sekelebat yang kulihat,
Bayang-bayang pada televisi hitam putih
Kau pamit, tapi tidak berakhir atau sesederhana zaman yang berubah
Aku menunggumu di pucuk musim dingin
April adalah mantel hitam
Yang kita pakai
Di taman, aku malam yang menunggu
Embun di jendela rumah
Berubah dan menjelma air yang sedikit
Apakah kau di sini semalam?
Suara piring beradu di pencucian
Gelas-gelas, sendok, dan garpu
Aku menunggumu dan membuka dadaku lebar-lebar
Kita tidak berpisah, katamu
Kita hanya saling melupakan,
Tapi hanya kau yang lupa;
Kecupan di bibir, tiupan di tengkuk
Aku rindu napasmu menjadi udara untuk napasku
Apakah kau di sini semalam?
Aku merasakanmu di seluruhku;
Ciuman yang menyelamatkan,
Aroma punggung, dan dahi yang basah
Masuklah!
Aku rumah tak terkunci sampai fajar
Tapi jangan datang tanpa halo,
Dan pergi tanpa sampai jumpa
Karena kita kosong yang saling mengisi
Kita isi yang saling melengkapi
Sampai pagi-pagi sekali
Sampai pagi-pagi sekali
Apakah kau di sini semalam?
Di depan pintu kulihat lambaian dan saputangan
Aku bertanya: Untuk apa?
Di bawah pintu kautinggalkan selembar surat:
Kita tidak berpisah, segala sesuatu diciptakan untuk menghapus airmata
Apakah kau di sini semalam?
Lalu untuk apa saputangan
Kalau tanpa tanganmu?