Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perihal Seseorang yang Menunggu Nama-Nama Bulan Berubah Menjadi Warna

24 November 2020   08:35 Diperbarui: 26 November 2020   16:38 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selalu ada warna langit
yang berusaha kabur
dari mata seseorang di atas balkon kamar.
Entah biru, entah abu-abu.
Namun (mungkin) lebih sering oranye.

Petangnya ia lahap di balik teralis.
Kadang melukis.
Kadang menulis.
Kadang melamun menghabiskan sisa tahun.

Entah perempuan, atau laki-laki.
Sejak kapan itu penting?
Karena semuanya sama di hadapan Tuhan dan Tahun.

Hari ini ia membayangkan sesuatu.
"Jika bulan-bulan dalam satu tahun
adalah sekumpulan warna," benaknya,

"Maka januari adalah putih. Februari adalah merah muda. Maret adalah toska. April adalah kuning. Mei adalah abu-abu. Juni adalah hijau. Juli adalah biru muda. Agustus adalah merah. September adalah oranye. Oktober adalah cokelat. November adalah biru laut. Desember adalah hitam."

Lalu ia berhenti.
Sedikit menangis.

"Sudah pukul berapa sekarang?"

"Sudah sampai di mana aku?"

Petang menggulung dirinya sendiri.
Gelita menasbihkan diri sebagai yang maha panjang. Lalu malam. Lalu dini hari.
Tubuh orang itu perlahan ikut memekat dalam gelap.
Sedikit demi sedikit menghilang.

Di luar rumahnya–di bawah balkon kamarnya,
orang-orang merayakan pergantian tahun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun