Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Penumpang

9 September 2019   19:28 Diperbarui: 16 September 2019   21:58 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pukul enam sore ini
Jalan raya bercerita tentang
kepulan asap yang tidak pernah bersahabat dengan udara
Pengemis tua di trotoar dan kecemasan yang berkerut di dahinya
Atau orang-orang pulang yang memikul beban kerja

Kau di kepalaku,
dan aku kira ini sama saja
Yang sedang kulakukan hanyalah menunggu taksi yang akan membawa ragaku kembali
Tapi tidak dengan isi kepalaku

Aku berencana pulang tepat waktu
Mandi air hangat hingga makan malam dengan kucing kesayangan
Tapi angkutan datang lebih lambat dari perkiraan

Sesuatu yang tidak kupahami dari waktu
Kadang-kadang ia membawa kebahagiaan dan kesedihaan secara bersamaan
Kau masih di kepalaku
Sedangkan senyuman sopir taksi adalah formalitas yang kubenci
Dia yang datang terlambat seperti penyesalan terhadap jatuh cinta

Aku satu-satunya penumpang
Ketika jalanan perlahan lapang
Lalu-lalang berubah hilang
Dan sore menjelma kau,
keindahan yang berganti malam
Di mana aku tidak pernah merasa sedang dalam perjalanan pulang

Di dalam kepalaku masih ada kau
Di saat sopir kembali melempar sebuah senyuman ke arahku

Aku pikir jatuh cinta adalah taksi yang mogok
Akulah penumpang yang tak pernah sampai tujuan

Martapura 09/09/2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun