Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Membedah Konsep Time Travel "Avengers: Endgame"

5 Mei 2019   12:29 Diperbarui: 5 Mei 2019   19:15 2225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri dong foto jelek kek gini

Avengers : Endgame telah tayang serentak di bioskop Indonesia sejak 24 April lalu, dua hari lebih cepat ketimbangan di negara produksinya sendiri, Amerika. Film yang disutradarai oleh Russo bersaudara ini pun memecahkan banyak rekor, mulai  dari penjualan pre-sale tiket terlaris, hingga perolehan total penayangannya dalam seminggu yang sudah menyentuh angka satu miliar USD.

Saya sendiri baru menonton Avengers : Endgame pada tanggal  1 Mei lalu, berteman bayang-bayang masa lalu dan cahaya redup dari lampu bioskop, duduk di kursi paling depan,  di sebelah kanan paling pojok. Pulang-pulang langsung beli salonpas dan tolak angin karena leher saya pegal dan saya masuk angin. Saya kapok nonton di bioskop bila duduknya di kursi depan paling pojok, apalagi tengah malam.

Oke. Cukupkan curhatan yang tidak jelas ini. Lanjut, ya.

Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih pada pihak Marvel Studios karena telah menciptakan film seepik ini untuk menutup perjalanan panjang anggota The Avengers selama sepuluh tahun ke belakang. Kedua, saya ingin berterima kasih pada diri saya sendiri karena mampu menahan kencing selama tiga jam. Luar biasa. Bravo. Ketiga, saya juga ingin berterima kasih kepada tikus yang telah tanpa sengaja memencet sebuah tombol hingga menyebabkan Scott Lang keluar dari alam kuantum. Boleh jadi tikus ini adalah pahlawan yang sebenarnya. Karena tanpanya, durasi film Avengers : Endgame mungkin tak akan lama.

Respon pertama saya setelah menonton film ini, cukup saya gambarkan dalam satu kata: Wow! Membuat saya bingung, sedih, tertawa. Campur aduk yang sempurna untuk membuat sebuah film berdurasi nyaris tiga jam jadi terasa hanya beberapa menit.

Saya tidak akan membahas keseluruhan alur atau jalan cerita film ini, saya hanya ingin membahas permasalahan yang membuat saya sempat bingung, yaitu pada bagian time travel-nya. Khususnya di bagian akhir, ketika Steve Rogers alias Captain America pergi ke masa lalu untuk mengembalikan masing-masing batu ke garis waktunya, tapi dia tidak kembali pada hitungan kelima di tempat yang seharusnya dan malah tiba-tiba muncul di tepi danau sebagai orang tua yang sudah ubanan.

Konsep time travel atau perjalanan waktu yang diaplikasikan pada film ini memang agak berbeda dari film-film yang pernah mengangkat tema sama kebanyakan. Jika pada film-film lain, umumnya, sang tokoh kembali ke masa lalu untuk memperbaiki masa depan. Dalam artian, masa lalu, masa sekarang dan masa depan mereka masih berada pada satu jalur yang sama. Mengubah sesuatu di masa lalu maka artinya akan berdampak pada masa sekarang mereka.

Namun, pada Avengers : Endgame, konsep time travel ini lebih mengarah pada parallel universe atau semesta alternatif. Jadi, ketika sang tokoh kembali ke masa lalu dan melakukan suatu tindakan --semisal membunuh- untuk mengubah masa depan dan atau masa sekarang mereka, hal ini tidak berdampak sedikit pun pada masa depan mereka. Singkatnya, seseorang yang mereka bunuh di masa lalu ketika melakukan perjalanan waktu, tidak akan mati di masa depan (kenyataan mereka saat ini). Karena  ketika mereka melakukan suatu tindakan (yang sebenarnya tidak mereka lakukan di masa lalu), tapi malah mereka lakukan ketika kembali ke masa lalu, secara otomatis mereka akan membuat sebuah garis waktu alternatif yang berbeda dari masa depan mereka, tanpa memengaruhi masa sekarang mereka yang seharusnya.

Sebagai ilustrasi, silakan lihat gambar yang saya bikin di kala sedang gabut ini.

digambar dengan spidol bekas kpps pilpres
digambar dengan spidol bekas kpps pilpres

Ini adalah timeline utama di mana Decimation atau jentikan jari Thanos sudah terjadi di Infinity War, kemudian kepala Thanos dipenggal oleh Thor di seperempat awal Endgame. Dengan kesimpulan Thanos sudah tidak ada di timeline ini.

Kemudian pada gambar kedua di bawah, ketika Avengers yang tersisa  menemukan sebuah cara untuk kembali ke masa lalu. Bukan untuk mencegah genosida yang dilakukan Thanos, karena menurut Profesor Hulk bukan begitu cara alam kuantum bekerja.

Lebih kompleks, mereka tidak bisa mengembalikan setengah umat manusia yang sekarang sudah punah dengan membunuh Thanos di masa lalu. Tapi mereka bisa mengembalikan setengah populasi manusia yang musnah dengan kembali menjentikan Infinity Gauntlet yang lengkap beserta keenam batunya. Untuk itulah mereka pergi ke masa lalu, yaitu untuk membawa keenam batu Infinity dari masa lalu ke masa sekarang mereka. Karena memang, batu Infinity di masa sekarang mereka sudah dihancurkan oleh Thanos.

dokpri sih, tapi maaf kalo gambarnya ngawur
dokpri sih, tapi maaf kalo gambarnya ngawur

Ketika Avengers pergi ke masa lalu, secara otomatis masa lalu tersebut adalah masa depan mereka. Dan mereka telah menciptakan sebuah kondisi garis waktu yang berbeda dari yang mereka pernah lewati. Sehingga di timeline tersebut kita bisa melihat ada dua Captain America yang saling bertarung, Tony Stark yang terkapar karena Arc Reactornya dirusak oleh Ant Man, dua Hulk, bahkan Loki yang masih hidup dan berhasil mencuri Space Stone.

Pada timeline di tahun 2012 ini, Thanos masih hidup. Tapi Thanos yang sudah tewas di timeline Endgame bukan lagi  masa depannya. Karena secara tidak langsung Avengers sudah menciptakan sebuah semesta alternatif di mana mereka mengambil beberapa Infinity Stone, hingga jika memiliki sebuah kelanjutan, Thanos di semesta ini tidak akan berhasil mendapatkan Infinity Stones atau pun melenyapkan  setengah populasi alam semesta.

masih dokpri hehe
masih dokpri hehe

Hal serupa juga terjadi ketika Nebula dan War Machine pergi ke tahun 2014 untuk mengambil Power Stone yang berada pada timeline Guardian of The Galaxy Vol 1 tersebut. Sialnya, di sini mereka ketahuan karena ingatan Nebula yang masa sekarang dan masa lalu saling terhubung. Di timeline ini Thanos juga masih hidup dan berada dalam kondisi yang benar-benar prima. Bahkan boleh dibilang Thanos versi 2014 ini lebih kuat daripada Thanos yang ada di Infinity War. Kita bisa melihat pada akhirnya ketika ia berhasil melakukan perjalanan waktu untuk pergi ke masa depan dan berhadapan langsung dengan anggota Avengers yang tersisa. Thor nyaris mati, Captain America bonyok, Iron Man dengan Mark 85-nya yang lebih canggih pun hanya jadi bulan-bulanan.

dokpri lahhh
dokpri lahhh

Ketika Thanos versi 2014 datang ke timeline Endgame, secara tidak langsung Thanos juga sudah menciptakan masa depan yang berbeda untuknya. Karena pada akhirnya ia dimusnahkan menjadi debu oleh Iron Man. Hal ini berdampak pada timeline di tahun 2014 di mana Thanos dan anak buahnya tidak lagi ada.

Lalu untuk hal yang membuat saya agak kebingungan, ketika Steve Rogers pergi ke masa lalu untuk mengembalikan keenam Infinity Stone ke masing-masing timelinenya, tapi ia malah pulang ke timeline asal sebagai orang tua. Kenapa demikian? Mengingat sifat serum Super Soldier yang telah disuntikan padanya seharusnya tidak membuatnya mengalami penuaan.

dokpri dong foto jelek kek gini
dokpri dong foto jelek kek gini

Salah satu kemungkinan kuat yang terjadi ialah ketika Steve Rogers mengembalikan semua batu ke garis waktunya masing-masing, ia memilih untuk kembali dan menetap tinggal di tahun 1945 ketika di tahun tersebut ia membeku dan gagal menepati janjinya kepada Peggy Carter untuk berdansa.

Ini adegan yang cukup meyentuh. Di mana janji yang tertunda itu akhirnya ditepati walau pun pada semesta yang berbeda. Di sini juga Steve sepertinya menikah dengan Peggy. Pada artian yang sama, di timeline 1945 ini ada dua Steve Rogers; satu yang asli alias yang membeku di es, sementara satunya lagi yang berasal dari masa depan (timeline Endgame).

Mengingat kembali apa yang dikatakan oleh Profesor Hulk sebelum Steve Rogers kembali ke masa lalu, dia berkata berapa lama pun Steve pergi, waktu yang dia butuhkan sebenarnya di timeline mereka sekarang hanyalah lima detik. Dan pada titik ini, Steve memilih untuk menghabiskan hidupnya di timeline 1945 dan menghilang selama lima detik dari timeline aslinya. Namun, walau bagaimana pun, kehidupannya bersama Peggy tersebut bukanlah timeline dia yang sebenarnya. Setelah waktu panjang yang ia lewati,  ia akhirnya akan tetap  kembali ke timeline asalnya. Tetapi dalam wujud manusia  yang sudah tua dan renta. Mungkin serum Super Soldier yang membuatnya tetap awet muda seperti di komik tidak berlaku dalam semesta paralel yang dijalaninya.

Memang agak rumit untuk menjabarkan semuanya. Tapi kita semua pun pasti akan setuju bahwa Avengers : Endgame adalah sebuah konklusi yang merangkap suatu permulaan, antara akhir dan awal yang menjadi satu perpaduan, atau penggabungan antara time travel dan parallel universe yang luar biasa. Sampai-sampai sajian sebuah film sepanjang tiga jam jadi tidak terasa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun