Mohon tunggu...
Syahrul Chelsky
Syahrul Chelsky Mohon Tunggu... Lainnya - Roman Poetican

90's Sadthetic

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Menguak Penyebab dan Bahaya Disfungsi Sendi Temporomandibular

7 April 2019   13:38 Diperbarui: 21 April 2021   17:05 2333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi disfungsi sendi temporomandibular (Sumber: www.e-physiotherapy.co.uk )

Beberapa bulan lalu saya merasa ada yang tidak beres dengan rahang sebelah kanan saya. Rasanya seperti agak lebih berat dan kaku. Ditambah, ketika saya membuka mulut, terkadang rahang saya mengeluarkan bunyi 'krak' juga disertai rasa nyeri yang seperti keseleo.

Beberapa teman dan kerabat saya menyarankan saya untuk memeriksa rahang saya ke dokter. Tapi selama beberapa minggu saran-saran semacam itu saya kesampingkan. Terus terang, saya takut pada rumah sakit, dan biasanya saya akan merasa mual ketika mencium aroma obat-obatan dalam ruangan atau wewangian khas yang dipakai oleh dokter, perawat atau pun pegawai-pegawai rumah sakit.

Bagi hidung saya yang tidak mancung ini, rumah sakit seperti memiliki aroma magis tersendiri untuk membuat saya takut dan ciut. Seumur hidup saya belum pernah memeriksakan diri apalagi berobat di rumah sakit. 

Paling mentok menjenguk sanak saudara yang sakit, itu pun cuma sebatas duduk manis di luar ruangan bersama kawanan nyamuk, meng-update status di sosmed dengan keterangan gambar 'Menunggu adalah Hal yang Paling Membosankan' sambil memakai masker mulut dua ribuan. Eh sampai mana tadi? Duh, cerita mulu. Mana sambil curhat pula.

Oke, lanjut.

Jadi, selama saya kekeuh dan keras kepala untuk tidak pergi ke dokter rumah sakit atau pun dokter praktik, saya memutuskan untuk melakukan riset sendiri di internet sembari tanya sana-sini pada kenalan-kenalan yang barangkali pernah mengalami hal yang sama dengan saya. 


Bahkan, saya juga sempat melabuhkan pertanyaan di situs alodokter.com yang mana kemudian pertanyaan tersebut dijawab oleh salah seorang dokter. Hingga kemudian saya sampai pada satu titik kesimpulan di mana ternyata rahang saya mengalami sebuah gangguan atau disfungsi pada sendi yang bernama temporomandibular.

Berdasarkan penjabaran dari dr. Yan William pada situs alodokter.com, sendi temporomandibular merupakan hubungan antara rahang bawah dengan tulang kepala bagian temporal, di mana merupakan sendi yang berfungsi pada saat pergerakan membuka dan menutup mulut. 

Mengalami gangguan tersebut pada sendi dapat menimbulkan gejala-gejala seperti nyeri, kaku pada rahang, berbunyi ketika melakukan pergerakan pada rahang, kelelahan otot wajah, dan terkadang disertai bengkak pada daerah sendi tersebut.

Letak Sendi Temporomandibular (Sumber: alodokter.com)
Letak Sendi Temporomandibular (Sumber: alodokter.com)
Memang, gangguan pada sendi ini tidak berbahaya. Hanya saja terasa sangat mengganggu dan mengurangi rasa nyaman ketika saya menguap, tertawa dan makan. Selain itu, ruang gerak untuk mulut juga terasa terbatas.

Tapi, dahi saya kernyit ketika meneruskan penelusuran dan menemukan sebuah artikel yang juga membahas problem yang sama. 

"Pada beberapa kasus, gangguan sendi temporomandibular ada yang memerlukan perawatan medis intensif untuk menjaga sendi rahang agar tidak memburuk. Tak  jarang pula harus dilakukan pembedahan yang memakan biaya cukup besar." 

Begitulah kiranya kesimpulan pada paragraf terakhir artikel dari Axa Mandiri tersebut. "O tidaakk! Saya bakal lakukan apa saja. Asal jangan berurusan dengan dokter dan rumah sakit." Batin saya yang lebay terkejut dan berontak.

Usut punya usut, rupanya ada hal yang selama ini saya anggap remeh yang ternyata bisa menjadi pemicu utama terjadinya masalah pada sendi temporomandibular, yaitu pengunyahan makanan yang terlalu dominan pada satu sisi! 

Inilah alasan yang relevan kenapa saya mendiagnosa diri saya mengalami disfungsi sendi tersebut. Gigi geraham atas sebelah kiri saya berlubang sejak saya berumur sembilan tahun dan jarang sekali saya gunakan untuk menguyah makanan.

Jika dihitung-hitung, sudah sekitar tiga belas tahunan dominan sisi kanan mulut yang saya gunakan untuk menguyah. Waktu yang memang sangat lama. 

Bahkan ketika gigi geraham saya yang berlubang itu copot di usia 12 tahun, dan kembali tumbuh dengan sempurna, saya tetap jarang menggunakan bagian kiri mulut saya untuk mengunyah makanan. Ya, karena saya sudah terbiasa dan merasa lebih nyaman jika mengunyah menggunakan bagian sebelah kanan.

Kemudian menurut drg. Remita Adya Prasetyo, Sp., PM. pada Tribunjatim, selain dapat mengganggu sendi temporomandibular, mengunyah pada satu sisi saja juga bisa berdampak bagi otot pengunyah sehingga garis median wajah di antara gigi bisa bergeser dan pada akhirnya wajah bisa penceng atau miring. 

Sebagai tambahan, beliau juga memgimbau untuk membagi makanan di sisi kanan dan kiri mulut karena hal demikian akan mencegah terjadinya penumpukan kerak gigi dan bau mulut.

Selain kebiasaan buruk megunyah makanan pada satu sisi, gangguan pada posisi gigi geligi, cedera akibat pukulan atau kecelakaan, serta stres yang berlebih juga bisa menjadi  penyebab lain dari terjadinya gangguan pada sendi temporomandibular.

Hingga pada akhirnya --timbang-timbang jadi semakin parah, ya kan-- saya menyerah dan memberanikan diri untuk pergi ke dokter di salah satu rumah sakit umum di kota saya. Pertama kali berhadapan dengan dokter, saya merasa kagok, gugup dan salah tingkah seperti sedang diperhatikan calon kekasih.

Padahal dokternya laki-laki. Dan ternyata dugaan saya selama ini memang benar adanya. Saya mengalami disfungsi pada sendi temporomandibular.

Dokter pun memberikan saya beberapa resep obat dan menyarankan saya untuk tidak mengonsumsi makanan yang bertekstur keras (ya kali saya doyan makan batu), mengompres bagian rahang yang terasa nyeri dengan air es, serta melarang saya untuk membuka mulut lebar-lebar. Alhamdulillah, sekarang rahang saya sudah agak mendingan, walau pun terkadang masih ada terasa seperti kaku dan kesemutan.

Terima kasih klinik T*ng F*ng. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun