Mohon tunggu...
Syahriza Arif Lubis
Syahriza Arif Lubis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sejarah

Hi, perkenalkan nama saya Syahriza Arif Lubis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Kepahlawanan José Rizal" Inspirasi Nasionalisme Bangsa Filipina

16 Juni 2021   23:17 Diperbarui: 27 November 2021   17:53 2984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
José Rizal (id.m.wikipedia.org)

Tanggal 30 Desember merupakan hari penghormatan luar biasa dari rakyat Filipina untuk José Rizal. José Rizal dikenal sebagai pahlawan nasional Filipina yang lahir pada abad ke-19, cendikiawan ini dikenal sebagai pejuang hak rakyat Filipina yang menderita akibat dari penjajahan Spanyol selama kurang lebih 300 tahun. Beliau merupakan salah satu tokoh yang paling dihormati dalam sejarah Filipina. José Rizal adalah seorang yang memiliki beragam kecerdasan intelektual dan aktivis politik terkenal, karena tulisan-tulisan politiknya yang sangat menginspirasi bangsa Filipina dalam meciptakan Nasionalismenya, hal tersebut menyebabkan beliau dieksekusi oleh penjajah Spanyol.

José Rizal lahir pada 19 Juni 1861 di Calamba, Filipina, beliau merupakan salah satu anak dari keluarga yang sangat terkemuka di Filipina pada saat itu. José Rizal adalah anak ketujuh dari sebelas bersaudara, saudara-saudaranya memiliki pendidikan yang relatif tinggi. Pada masa mudanya Rizal tumbuh sebagai seorang yang sangat cerdas, beliau merupakan siswa yang sangat berbakat terutama dibidang humaniora dan dapat menguasai sekitar 22 bahasa.

Singkat cerita selama studinya, Rizal menyelesaikan novel pertamanya yang berjudul "Noli me tangere" dalam buku ini Rizal menceritakan tentang kondisi sosial di Filipina akibat dari penjajahan Spanyol. Rakyat Filipina di bawah penjajahan Spanyol mengalami banyak ketidakadilan. Hal ini menjadi penyebab José Rizal memiliki pemikiran politik dan menginspirasinya dalam penulisan buku "Noli me tangere" merupakan salah satu karyanya yang paling terkenal.  Di Calamba, Rizal mendapat perlakuan yang tidak baik sampai menerima ancaman kematian dari musuh-musuhnya. Pada tahun 1888, beliau disarankan oleh keluarganya untuk meninggalkan Filipina. Selama melakukan perjalanan José Rizal menciptakan berbagai karya-karya seperti artikel, surat kabar, majalah guna membentuk propaganda politik, beliau memanfaatkan kondisi yang lebih bebas di eropa untuk membuat tulisan-tulisan tentang penderitaan rakyat Filipina akibat penjajahan Spanyol. Bersamaan dengan itu, salah satu karya Rizal yang sangat kontroversial adalah El Filibusterismo yang berarti bajak laut, tulisan tersebut terbit pada tahun 1891, isi dari karya ini menimbulkan kebencian dari orang-orang Spanyol. Dalam penulisan karya ini, José Rizal tersinpirasi dengan keadaan teror yang dilakukan penjajah Spanyol terhadap Filipina. Filibustersimo yang merupakan karya dari Rizal banyak dibaca, dibagikan, dan dibahas secara diam-diam di Filipina yang akhirnya menimbulkan rasa patriotisme dalam diri rakyat Filipina.

Pada tahun 1892 José Rizal kembali ke Filipina, selama kunjungannya di Filipina Rizal membentuk Liga Filipina, organisasi ini tidak bertujuan dalam menghasut rakyat Filipina untuk memberontak kepada penjajah Spanyol, melainkan untuk mendorong perdagangan industri, membentuk serikat pekerja, dan lain sejenisnya, namun orang-orang Spanyol yang tidak percaya akan hal tersebut segera menangkap José Rizal, beliau diasingkan ke kota terpencil di Dapitan yang terletak di Pulau Mindanao, Filipina. Selama 4 tahun diasingkan di Dapitan, Filipina. Rizal banyak membantu orang-orang yang menderita penyakit tanpa membayar biaya, kemudian ia mendirikan sekolah dan mengajar murid-muridnya, dan melajutkan penulisan akademisnya. Pada tahun 1896, ketika itu Rizal diizinan untuk melayani sebagai petugas medis di Kuba.

Namun setibanya di Manila untuk berangkat ke Kuba, Rizal ditawan oleh orang-orang Spanyol, karena pada saat itu pemberontakan terjadi di Filipina, pemberontakan tersebut dikaitkan dengan Rizal. Beliau dianggap sebagai revolusioner yang berbahaya dan didakwa kerena telah mendirikan organisasi terlarang (Liga Filipina) dan menghasut orang untuk melakukan pemberontakan. Dewan Perang Spanyol yang tidak senang atas kekacauan akibat dari pemberotakan, menjatuhkan hukuman mati kepada José Rizal.

Pada tanggal 30 Desember 1896 menjadi hari terakhir bagi José Rizal, beliau dibunuh pada dini hari, setelah sebelumnya berstatus tahanan dalam beberapa waktu. Rizal jatuh terkapar, tertembak tepat di bagian dada dan mati sebagai pejuang rakyat Filipina. Perjuangan Rizal diteruskan oleh para penerusnya, hingga pada akhirnya Filipina berhasil meraih kemerdekaan dari Spanyol pada tanggal 12 Juni 1898 di bawah kepemimpinan Emilio Aguinaldo. José Rizal termasuk pahlawan yang dikagumi, bukan hanya di Filipina melainkan di Asia Tenggara.

DAFTAR PUSTAKA

Tracy B. Ravin, MD. 2001. Philippine National Hero and Ophthalmologist. Arch Ophthamol, Vol: 119, 280 - 284

Lapea J F. 2011. José Protacio Rizal (1861-1896): Physician and Philippine national hero. Singapore Med J, 52 (6), 390 - 193

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun