Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ketupat, Warisan Budaya yang Semakin Terlupakan

7 April 2024   11:45 Diperbarui: 7 April 2024   15:16 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menganyam ketupat lebaran. Dokumen islami.co

Upaya Pelestarian dan Revitalisasi

Untuk mencegah semakin terpinggirkannya tradisi membuat ketupat, diperlukan upaya pelestarian dan revitalisasi dari berbagai pihak. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat harus bersinergi dalam mempromosikan dan mengajarkan kembali keterampilan ini kepada generasi muda.

Pemerintah dapat mendukung program-program pelestarian budaya lokal, seperti mengadakan pelatihan dan workshop membuat ketupat di sekolah-sekolah atau komunitas. Lembaga pendidikan juga dapat mengintegrasikan pembelajaran tentang budaya lokal, termasuk cara membuat ketupat, ke dalam kurikulum atau kegiatan ekstrakurikuler.

Masyarakat juga berperan penting dalam melestarikan tradisi ini. Orang tua harus mengambil inisiatif untuk mengajarkan keterampilan membuat ketupat kepada anak-anak mereka sejak dini. Selain itu, komunitas-komunitas budaya dapat dibentuk untuk menjadi wadah bagi generasi muda dalam mempelajari dan mengapresiasi warisan budaya seperti ketupat.

Kesimpulan

Semakin sedikitnya generasi muda yang pandai membuat ketupat merupakan ancaman serius terhadap kelestarian warisan budaya Indonesia. Tradisi ini perlu dilestarikan dan direvitalisasi agar tidak punah dan dapat terus dinikmati oleh generasi mendatang. Pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat harus bersinergi dalam upaya pelestarian ini dengan mempromosikan dan mengajarkan kembali keterampilan membuat ketupat kepada generasi muda. Hanya dengan melestarikan warisan budaya seperti ketupat, kita dapat mempertahankan identitas dan kekayaan budaya Indonesia yang beragam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun