Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Pembelajaran Kimia yang Menyenangkan Lewat Praktik Membuat Es Krim

29 Februari 2024   09:27 Diperbarui: 29 Februari 2024   10:15 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat cuaca panas, siapa yang tidak menyukai es krim? Makanan dingin yang satu ini memang selalu menjadi favorit banyak orang ketika cuaca sedang terik. Selain menyegarkan, ternyata proses pembuatan es krim juga bisa menjadi kegiatan edukatif yang menyenangkan untuk anak-anak. 

Dalam pembelajaran kimia di sekolah, materi sifat koligatif larutan seperti penurunan titik beku dapat diajarkan dengan cara yang lebih kontekstual dan menarik melalui kegiatan praktik membuat es krim sederhana. Siswa dapat belajar konsep ilmiah dengan cara yang lebih mudah diterima dan diingat karena mereka mengalaminya langsung melalui kegiatan yang menyenangkan.

"Saya sangat senang ketika guru kimia kami mengajak praktik membuat es krim di laboratorium. Kami belajar sambil bermain dan rasanya tidak terasa seperti pelajaran kimia yang sulit," ujar Deta, siswi kelas 12 IPA 1 SMA Negeri 1 Damar.

Deta mengaku biasanya kesulitan memahami konsep-konsep kimia yang abstrak. Namun kegiatan praktik seperti membuat es krim ini membuatnya lebih mudah memahami materi sifat koligatif sekaligus bersenang-senang bersama teman-temannya.

Takaran Harus Pas 

Membuat es krim sendiri tentu membutuhkan ketelitian dalam menakar bahan-bahan dan mengukur takaran. "Kami diajari untuk menggunakan timbangan digital agar takaran bahannya tepat. Susu, krim, gula, dan perasa harus ditakar dengan teliti agar rasanya pas dan teksturnya lembut," tutur Deta.

Dokumen Deta
Dokumen Deta

Kegiatan ini melatih keterampilan siswa dalam melakukan pengukuran dan perhitungan. Mereka berlatih menerapkan matematika secara praktis dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan seperti ini diperlukan dalam banyak hal di kemudian hari.

Bekerja Sama Dalam Tim

Selain itu, Deta mengungkapkan bahwa kegiatan membuat es krim biasanya dilakukan secara berkelompok. Satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa yang harus bekerja sama. 

Ada yang bertugas menakar bahan, mencampur adonan, memasak adonan es krim, hingga menuangkannya ke wadah untuk dibekukan. "Kami harus kompak dan saling bantu agar es krimnya cepat jadi dan rasanya enak," ucap Deta.

Melalui kegiatan kelompok seperti ini, siswa belajar bekerja sama, berbagi tugas, dan menghargai peran masing-masing anggota tim. Keterampilan kerja sama sangat vital dimiliki generasi muda sebagai bekal kehidupan bermasyarakat.

Melatih Motorik dan Konsentrasi

Tak hanya itu, proses pembuatan es krim yang melibatkan kegiatan mengaduk, menuang adonan, hingga mengoperasikan mixer atau ice cream maker tentu melatih motorik dan koordinasi tangan siswa. Mereka juga harus fokus dan konsentrasi agar hasil es krimnya sempurna.

"Kami senang sekali bisa praktik langsung. Membuat es krim sendiri ternyata susah-susah gampang. Harus sabar dan teliti," imbuh Wita, teman satu kelompok Deta. 

Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 

Pengalaman praktik membuat es krim ini melahirkan rasa tanggung jawab dalam diri siswa untuk menyelesaikan tugas dengan baik. Mereka juga dilatih untuk disiplin mengikuti langkah-langkah pembuatan es krim sesuai standar agar hasilnya maksimal.

Kreativitas Tiada Batas

Setelah berhasil membuat es krim standar, para siswa diberi tantangan untuk bereksperimen membuat es krim dengan berbagai perasa dan variasi. Di sinilah kreativitas siswa diuji.

"Kami membuat es krim rasa matcha, taro, coconut lime, hingga avocado. Seru sekali bisa mencoba berbagai variasi rasa," cerita Deta antusias. Guru Kimia mereka, Pak Syah mengatakan, kebebasan bereksperimentasi dalam praktik ini melatih kreativitas siswa. Mereka juga belajar consequences atau akibat dari rasa es krim yang mereka hasilkan.

Manajemen Waktu

Adapun tantangan lain yang dihadapi siswa dalam praktik membuat es krim adalah manajemen waktu. Mereka harus menyelesaikan satu resep es krim dalam waktu tertentu, misalnya 50 menit. Siswa dituntut untuk pandai membagi waktu dan mengelola setiap tahapan dengan efisien agar hasilnya maksimal dalam waktu yang ditentukan.

"Pada awalnya kami kewalahan karena gagal menyelesaikan es krim dengan tepat waktu. Tapi lama-kelamaan kami bisa mengelola waktu dengan lebih baik," tutur Wita.

Pengalaman seperti ini sangat berharga untuk melatih keterampilan manajemen waktu siswa. Kemampuan ini amat diperlukan untuk kesuksesan mereka di masa depan.

Mengenalkan Dunia Entrepreneurship

 Hasil karya es krim buatan para siswa ini kemudian dipamerkan dan dijual dengan harga simbolis di bazaar sekolah. Kegiatan ini mengenalkan dan menumbuhkan jiwa entrepreneurship sejak dini pada generasi muda. Mereka dapat mengasah kemampuan memasarkan produk dan berinteraksi dengan pelanggan. 

Dokumen Yosi
Dokumen Yosi

"Kami merasa bangga bisa menjual es krim hasil karya sendiri. Ternyata banyak yang suka dengan rasa es krim kreasi kami," ujar Deta penuh semangat.

Pembelajaran yang Mengena di Hati

Kegiatan praktik membuat dan memasarkan es krim dalam pembelajaran kimia ini sukses meningkatkan minat dan pemahaman siswa terhadap materi koligatif larutan. Mereka dapat merasakan langsung konsep ilmiah yang abstrak itu lewat kegiatan konkret dan menyenangkan.

"Saya jadi lebih paham sifat penurunan titik beku pada pembuatan es krim. Rasanya jadi lebih tertarik dan mudah mempelajari kimia," tutur Deta.

Guru kimia seperti Pak Syah tentu memiliki peran besar dalam mendesain kegiatan praktik yang edukatif sekaligus mengasikkan ini. Kemampuan mengemas pembelajaran yang mengena di hati siswa menjadi kunci sukses pendidikan masa kini yang lebih kontekstual dan humanis. Dengan cara ini, sains tidak lagi jadi momok menakutkan bagi peserta didik.

Beragam Keterampilan Hidup Terasah

Jadi, siapa sangka kegiatan sederhana seperti praktik membuat es krim bisa membuahkan sejumlah manfaat luar biasa? Mulai dari pemahaman konsep kimia, keterampilan teknis, hingga pengembangan karakter dan jiwa kewirausahaan. 

Pengalaman belajar ini akan menjadi bekal berharga bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan hidup (life skills) yang dibutuhkan di era global saat ini. Seperti kerja sama tim, disiplin, kreativitas, manajemen waktu, dan kemampuan berkomunikasi yang baik.

Jadi, tunggu apa lagi? Yuk kita desain pembelajaran inovatif berbasis praktik seperti pembuatan es krim ini agar proses transfer ilmu pengetahuan bisa lebih menyenangkan dan bermakna. Dengan cara ini, tampaknya belajar kimia bukan lagi hal yang ditakuti siswa. Justru sebaliknya, kimia dan sains bisa menjadi pelajaran super seru dan tak terlupakan sepanjang masa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun