Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ilmu dan Pengetahuan: Dua Kepak Sayap Peradaban Manusia

28 Februari 2024   00:01 Diperbarui: 28 Februari 2024   00:02 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen pribadi via image creator Canva 

"Jembatan ilmu dan pengetahuan harus terus dibangun demi masa depan manusia."

Sejak zaman dahulu, manusia telah berupaya memahami alam semesta dan fenomena di sekitarnya. Hasrat ingin tahu dan dorongan untuk mengatasi masalah ini melahirkan dua hal penting dalam peradaban manusia: ilmu dan pengetahuan. 

Keduanya memiliki peran besar dalam kemajuan peradaban manusia sepanjang sejarah. Namun, di balik kesamaan fungsinya, ilmu dan pengetahuan memiliki sejumlah perbedaan mendasar dalam hal cara memperoleh, sifat, dan penerapannya. 

Ilmu dan pengetahuan bagaikan dua kepak sayap yang mengangkat peradaban manusia menuju kemajuan. Mari kita bedah lebih jauh mengenai kedua hal ini.

Ilmu: Metode Sistematis Mencari Kebenaran

Ilmu diperoleh dengan menerapkan metode ilmiah yang sistematis, logis, objektif, dan teruji. Ilmuwan menggunakan pengamatan, eksperimen, dan analisis data empiris untuk merumuskan fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori tentang alam semesta. 

Tujuan ilmu adalah mencari kebenaran umum yang berlaku universal, bukan sekadar menjawab pertanyaan spesifik atau menyelesaikan masalah praktis. Teori ilmiah harus terbukti secara empiris dan dapat diuji ulang oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.

Contoh ilmu antara lain fisika, kimia, biologi, astronomi, dan matematika. Disiplin ilmu terus berkembang seiring temuan baru para ilmuwan yang memperkaya khasanah pengetahuan manusia. 

Misalnya, ilmu kimia berkembang pesat sejak ditemukannya tabel periodik unsur, hukum-hukum dasar kimia, hingga sintesis bahan kimia baru. Demikian pula bidang kedokteran, pertanian, dan teknologi maju berkat temuan-temuan ilmiah.

Ilmu bersifat analitis dan kritis. Teori ilmiah harus selalu siap diuji kebenarannya. Itulah yang membedakan ilmu dengan dogma atau kepercayaan semata. Karena sifatnya yang terbuka dan objektif inilah, ilmu menjadi mesin penggerak kemajuan peradaban manusia.

Pengetahuan: Petunjuk Praktis untuk Hidup

Jika ilmu berkutat pada ranah pengetahuan teoretis, pengetahuan lebih ke arah pemahaman praktis. Pengetahuan diperoleh dari pengalaman dan pembelajaran sehari-hari. 

Pengetahuan mencakup aturan pragmatis, petunjuk, dan rambu-rambu untuk melakukan sesuatu. Misalnya, pengetahuan tentang cara menanam padi, merawat hewan ternak, membangun rumah, mengelola keuangan, hingga tata krama pergaulan.

Berbeda dengan ilmu yang bersifat analitis, pengetahuan lebih bersifat aplikatif. Pengetahuan dibutuhkan untuk menjalani kehidupan, menyelesaikan masalah, dan mencapai tujuan praktis. Pengetahuan juga dapat diturunkan dari generasi ke generasi.

Namun, pengetahuan bisa benar atau salah. Validitas pengetahuan bersifat relatif, tergantung dari konteks ruang dan waktu serta pengalaman subjektif si pemilik pengetahuan. Misalnya, pengetahuan cara bercocok tanam di lahan kering bisa berbeda dengan di sawah.

Meski demikian, pengetahuan tetap penting karena memberi petunjuk bagi kehidupan sehari-hari. Pengetahuan juga dapat disempurnakan dengan menggabungkan pengalaman baru dari waktu ke waktu.

Dua Kepak Sayap Ilmu dan Pengetahuan 

Ilmu dan pengetahuan bagaikan dua sisi mata uang. Keduanya memiliki fungsi yang saling melengkapi dalam kemajuan peradaban. 

Ilmu menghasilkan prinsip dasar, teori, dan penemuan-penemuan penting yang melandasi teknologi modern. Sebaliknya, pengetahuan menerapkan ilmu untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. 

Bayangkan jika hanya ada ilmu tanpa pengetahuan. Kita akan memiliki teori canggih tanpa bisa memanfaatkannya. Sebaliknya, tanpa ilmu, pengetahuan kita akan stagnan karena tak ada inovasi.

Dalam bidang pertanian misalnya, petani memanfaatkan pengetahuan tentang hama tanaman yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Namun, ilmu kimia dan biologi modern telah menghasilkan pupuk dan pestisida sintetis yang boleh dikatakan revolusioner. 

Demikian pula, pengetahuan nelayan tradisional diperkaya dengan ilmu kelautan, oseanografi, hingga teknologi penangkapan ikan modern. Perpaduan ilmu dan pengetahuan inilah yang membuat hasil panen dan tangkapan ikan meningkat pesat.

Begitu pula di bidang kesehatan, kedokteran modern membuahkan obat-obatan baru berkat kemajuan ilmu kimia, biologi, dan teknologi. Sementara, pengetahuan kuno tentang rempah-rempah masih berguna sebagai obat tradisional. 

Kesimpulannya, ilmu dan pengetahuan bagaikan dua kepak sayap yang mengangkat peradaban manusia. Keduanya memiliki fungsi vital dalam kemajuan umat manusia di segala bidang. Oleh karena itu, menjembatani ilmu dan pengetahuan merupakan kunci untuk mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi umat manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun