Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Siswa Drop Out, Gurunya Gagal?

28 Januari 2024   00:01 Diperbarui: 31 Januari 2024   08:30 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Ketidaksesuaian minat dan bakat 

Kadang siswa putus sekolah karena merasa kurikulum sekolah tidak sesuai dengan minat dan bakatnya. Misalnya, siswa yang berbakat seni merasa kurikulum sekolah terlalu fokus ke pelajaran akademik. Karena merasa tidak cocok, akhirnya siswa memutuskan berhenti sekolah.

Ketidaksesuaian minat dan bakat siswa dengan kurikulum sekolah memang kerap menjadi masalah. Siswa akan merasa jenuh dan bosan jika harus belajar hal yang tidak diminati. 

Akibatnya, semangat belajar menurun dan risiko putus sekolah meningkat. Oleh karena itu, sekolah perlu mengakomodasi minat dan bakat siswa lewat ekstrakurikuler atau program pengayaan. 

Misalnya mengadakan kelas seni bagi siswa yang berbakat di bidang itu. Dengan begitu, siswa tetap bisa mengembangkan minatnya meski kurikulum nasional masih berbasis akademik. Harapannya, siswa bisa menyelesaikan pendidikan tanpa harus berhenti di tengah jalan karena alasan tidak sesuai minat dan bakat.

5. Keterbatasan fasilitas sekolah


Fasilitas sekolah yang kurang memadai juga bisa jadi penyebab siswa putus sekolah. Jika sekolah tidak memiliki fasilitas belajar yang layak, siswa menjadi malas dan akhirnya putus sekolah. Meski guru sudah berupaya maksimal mengajar, tapi keterbatasan fasilitas tetap menjadi kendala.

Fasilitas sekolah yang minim memang kerap ditemui terutama di daerah tertinggal. Kelas yang sempit, meja kursi tidak memadai, toilet kotor, dan lainnya membuat siswa malas datang ke sekolah. 

Proses belajar jadi tidak kondusif akibat fasilitas kurang. Oleh karena itu, pemerintah harus terus berupaya meningkatkan fasilitas sekolah di seluruh pelosok negeri. 

Anggaran pendidikan harus dialokasikan secara merata, bukan hanya di kota besar saja. Dengan fasilitas belajar yang layak, diharapkan semangat siswa untuk bersekolah bisa meningkat sehingga angka putus sekolah bisa ditekan. Pendidikan yang berkualitas harus dirasakan semua anak bangsa tanpa terkecuali.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun