Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Laskar Pelangi, Fenomena Sastra yang Menginspirasi Pembacanya

6 Januari 2024   00:01 Diperbarui: 6 Januari 2024   00:10 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel Laskar Pelangi. Sumber foto: dokumen pribadi 

"Impian tidak pernah salah, yang salah adalah cara kita menggapainya."

Tulisan yang sedang anda baca ini adalah artikel ke-500 yang saya publish di Kompasiana. Angka ini merupakan pencapaian yang tidak mudah bagi saya, oleh karena itu saya memilih tema yang istimewa untuk artikel ini. Setelah melalui berbagai pertimbangan, akhirnya saya memilih novel Laskar Pelangi untuk saya ulas di artikel ini. Novel yang telah menginspirasi banyak orang sebagaimana saya berkeinginan semua artikel saya di Kompasiana juga dapat menginspirasi pembacanya.

Laskar Pelangi, sebuah novel karya Andrea Hirata menduduki peringkat pertama dalam daftar buku Indonesia sepanjang masa versi Goodreads.com. Daftar ini berisi buku-buku Indonesia yang memenuhi kriteria: ditulis oleh orang Indonesia, dalam bahasa Indonesia, dan bertema Indonesia.

Semua orang juga sudah tahu bahwa novel Laskar Pelangi ini menceritakan kisah inspiratif 10 anak miskin di Belitung yang bersekolah di sebuah SD Muhammadiyah yang bangunannya hampir roboh. Meski serba kekurangan, anak-anak itu menjalani kehidupan dengan penuh semangat dan cita-cita yang tinggi berkat dukungan dari dua guru mereka yang luar biasa.

Ada enam keistimewaan yang dimiliki novel Laskar Pelangi sehingga mampu menginspirasi pembacanya. 

Pertama, novel Laskar Pelangi mengajarkan kita untuk tidak menyerah dan pantang mengeluh dalam menghadapi kesulitan hidup. Tokoh utama Ikal dan teman-temannya berasal dari keluarga miskin di Kampung Gantong, Belitung Timur. Mereka harus berjalan kaki berkilometer jauhnya setiap hari untuk bersekolah dengan berbekal uang saku yang sangat minim.

Meski demikian, mereka tetap bersemangat menuntut ilmu dan mempunyai cita-cita yang tinggi. Mereka percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk mengubah nasib mereka. Berkat kerja keras dan tekad yang kuat, mereka akhirnya berhasil meraih cita-cita mereka.

Kedua, Laskar Pelangi menginspirasi kita untuk menghargai persahabatan. Persahabatan erat antara Ikal dan 9 temannya yang berbeda-beda karakter merupakan kunci utama mereka bisa bertahan menghadapi kesulitan bersama-sama.

Sumber foto: Merdeka.com
Sumber foto: Merdeka.com
Mereka saling menyemangati dan melengkapi satu sama lain. Persahabatan membuat mereka kuat menghadapi berbagai cobaan hidup di Kampung Gantong yang serba kekurangan itu.

Ketiga, Laskar Pelangi mengajarkan kita untuk menghargai peran guru. Dua guru Ikal dan kawan-kawan, yakni Bu Mus dan Pak Harfan, digambarkan memiliki dedikasi yang luar biasa. Mereka mendidik dan membimbing anak-anak kurang mampu di sebuah sekolah yang hampir roboh dan fasilitasnya sangat minim.

Kegigihan dan ketulusan Bu Mus dan Pak Harfan sangat menginspirasi. Mereka tetap berupaya memberikan pendidikan terbaik untuk anak didiknya, meski harus menghadapi berbagai tantangan. Hal ini menunjukkan bahwa guru adalah sosok yang tangguh dan berdedikasi tinggi.

Keempat, Laskar Pelangi, novel karya Andrea Hirata ini, mengajak kita untuk terus bermimpi. Dalam kondisi yang sangat sulit, Ikal dan teman-temannya, yang berasal dari keluarga miskin di Belitung, terus berani bermimpi. Mereka membayangkan masa depan yang lebih cerah dengan cita-cita muluk seperti menjadi presiden atau penulis terkenal.

Sikap pantang menyerah dan berani bermimpi inilah yang membuat hidup mereka penuh warna meski dalam keterbatasan. Mereka tidak membiarkan keadaan menghalangi mereka untuk meraih cita-cita. Mereka berjuang keras untuk mewujudkan impian mereka, meski harus menghadapi berbagai rintangan.

Kelima, Laskar Pelangi mengajak kita untuk menghargai lingkungan tempat kita tinggal. Hal ini terlihat dari penggambaran kampung Gantong yang begitu hidup dengan aneka tradisi dan kearifan lokal yang dimiliki warganya. Warga Kampung Gantong hidup harmonis dengan alam dan saling bergotong-royong menjaga lingkungan.

Sumber foto: CNN Indonesia 
Sumber foto: CNN Indonesia 
Novel Laskar Pelangi juga mengingatkan kita akan kekayaan budaya nusantara yang perlu dijaga. Hal ini terlihat dari berbagai tradisi dan kearifan lokal yang digambarkan dalam novel tersebut. Misalnya, tradisi bermain layang-layang, tradisi mandi di Sungai Lenggang, dan tradisi merayakan hari raya.

Keenam, Laskar Pelangi menginspirasi pembaca untuk menghargai pendidikan. Bagi anak-anak kampung seperti Ikal dkk, sekolah adalah harta yang sangat berharga. Mereka rela berjuang mati-matian demi bisa tetap bersekolah meski dalam kondisi serba kekurangan.

Ini mengingatkan kita yang sering mengeluh untuk lebih bersyukur atas akses pendidikan yang kita miliki. Kita harus menyadari bahwa pendidikan adalah hak setiap orang, dan kita harus memanfaatkannya sebaik-baiknya.

Sumber foto: Tribunnews.com
Sumber foto: Tribunnews.com
Itulah sekilas 6 hal yang membuat novel Laskar Pelangi sangat menginspirasi. Pesan-pesan positif yang disampaikan novel ini bisa menjadi cambuk bagi para pembaca untuk terus berjuang meraih cita-cita, pantang menyerah menghadapi kesulitan, dan mensyukuri apa yang kita miliki. 

Novel ini layak dibaca oleh siapa pun, baik tua maupun muda, kaya maupun miskin. Laskar Pelangi adalah sebuah kisah yang akan membuat kita terharu, terinspirasi, dan terdorong untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun