Kepemimpinan yang inklusif dan responsif perlu dipertimbangkan untuk memastikan bahwa semua siswa mendapatkan dukungan yang mereka perlukan.
5. Kurangnya Inovasi dan Kreativitas
Dalam lingkungan pendidikan yang berubah dengan cepat, inovasi dan kreativitas menjadi aspek penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Kepala sekolah yang terlalu dominan dalam pengambilan keputusan mungkin menghambat proses inovasi di sekolah.Â
Ketika gagasan baru dan pendekatan yang inovatif tidak didorong atau dihargai, sekolah dapat kehilangan peluang untuk memperbaiki metode pengajaran dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih baik.
6. Kurangnya Pertanggungjawaban dan Pembagian Tanggung Jawab
Dalam pendekatan "One Man Show", kepala sekolah mungkin menghadapi kurangnya akuntabilitas dan pembagian tanggung jawab. Dengan mengendalikan semua aspek di sekolah, ada sedikit ruang bagi kepala sekolah untuk menerima umpan balik konstruktif atau mengembangkan keahliannya dalam bidang-bidang tertentu.Â
Pembagian tanggung jawab yang adil dan transparan dapat menciptakan tim yang kuat di sekolah, di mana setiap anggota dapat memberikan kontribusi yang berarti.
7. Tidak Adanya Pembangunan Kepemimpinan Berkelanjutan
Kepemimpinan sekolah yang efektif mencakup pembangunan kepemimpinan berkelanjutan. Dalam pendekatan "One Man Show", ada risiko bahwa kepala sekolah yang terlalu dominan menjadi poin fokus, dan tidak ada perencanaan suksesi yang memadai. Ketika kepala sekolah pensiun atau meninggalkan sekolah, itu dapat meninggalkan kekosongan dalam kepemimpinan dan mengganggu kontinuitas pengembangan sekolah.
Jadi, kepala sekolah "One Man Show" memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan dengan seksama. Meskipun kemampuannya dalam mengambil keputusan cepat dan menjaga efisiensi operasional di sekolah patut diapresiasi, perlu juga diingat bahwa keberhasilan pendidikan bukanlah tugas yang hanya dapat ditangani oleh satu orang.Â
Keterlibatan pihak lain, seperti guru, staf, dan siswa, sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan efektif. Oleh karena itu, kepala sekolah yang ideal adalah mereka yang mampu memadukan kelebihan kepala sekolah "One Man Show" dengan kemampuan untuk melibatkan dan mendengarkan suara-suara lain di sekolah.