Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Esensi Siswa SMA Belajar di Sekolah

19 Mei 2023   23:51 Diperbarui: 19 Mei 2023   23:55 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aktivitas siswa SMA. Sumber foto: dokumen pribadi 

"Belajar bukan hanya tentang mendapatkan ijazah, tetapi juga tentang memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai kesuksesan sejati." 

Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk individu menjadi manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Salah satu tahapan penting dalam pendidikan adalah tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), di mana siswa menghadapi tantangan yang lebih kompleks dalam mengembangkan diri dan mempersiapkan masa depan mereka. 

Namun, pertanyaan mendasar muncul: Apa sebenarnya esensi siswa SMA belajar di sekolah? Apakah hanya untuk mendapatkan ijazah atau sekedar memenuhi kewajiban belajar saja? Dalam opini ini, kami akan menggali lebih dalam untuk melihat bahwa ada esensi yang lebih besar dalam belajar di SMA, yang melampaui sekadar ijazah dan kewajiban belajar.

Pembentukan Fondasi Pendidikan yang Kokoh


Belajar di SMA memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh fondasi pendidikan yang kokoh. Melalui mata pelajaran yang beragam, seperti matematika, sains, bahasa, dan ilmu sosial, siswa diperkenalkan dengan berbagai bidang pengetahuan yang esensial dalam pemahaman dunia. Pembentukan fondasi pendidikan yang kokoh ini akan membantu siswa dalam memahami konteks sosial, budaya, dan ilmiah yang lebih luas di sekitar mereka.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Trnroos, Vainikainen, dan Malin (2018), pendidikan di SMA memiliki peran penting dalam mempersiapkan siswa untuk studi lanjutan dan karier di masa depan. Fondasi pendidikan yang kokoh di SMA akan memberikan dasar yang kuat untuk siswa mengembangkan keterampilan kritis, analitis, dan pemecahan masalah yang kompleks.

Pengembangan Keterampilan yang Diperlukan untuk Pendidikan Tinggi atau Dunia Kerja

Selain fondasi pendidikan yang kokoh, belajar di SMA juga melibatkan pengembangan keterampilan yang diperlukan untuk pendidikan tinggi atau dunia kerja. Tahap remaja akhir, seperti yang disebutkan sebelumnya, merupakan waktu yang tepat bagi siswa untuk mempersiapkan diri mereka menghadapi tantangan yang lebih kompleks di masa depan.

Pada tahap ini, siswa perlu mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang kompleks, kemandirian dalam belajar dan pengambilan keputusan, serta fokus pada pemilihan mata pelajaran dan minat khusus. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Varsavsky et al. (2016), pengembangan keterampilan-keterampilan tersebut di SMA dapat memberikan landasan yang kuat bagi siswa dalam menghadapi persaingan di pendidikan tinggi dan dunia kerja.

Pembentukan Karakter dan Etika

SMA juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan etika siswa. Selain pembelajaran akademik, sekolah juga merupakan tempat di mana siswa belajar tentang nilai-nilai, norma, dan etika dalam berinteraksi dengan orang lain. 

Selain pembelajaran akademik, sekolah juga merupakan tempat di mana siswa belajar tentang nilai-nilai, norma, dan etika dalam berinteraksi dengan orang lain. Sekolah menyediakan lingkungan yang memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial, kerjasama, empati, serta tanggung jawab sosial. Melalui kegiatan ekstrakurikuler, proyek kolaboratif, dan interaksi sehari-hari di sekolah, siswa dapat membangun kepribadian yang kuat dan menjalani nilai-nilai positif.

Pembentukan karakter dan etika yang baik adalah esensi yang penting dalam pendidikan di SMA. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Berkowitz et al. (2017), pendidikan karakter di sekolah dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas moral dan perilaku siswa. Dengan adanya pendidikan karakter yang kuat di SMA, siswa dapat menjadi individu yang bertanggung jawab, memiliki integritas, serta memiliki kemampuan untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat.

Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif

Salah satu aspek esensial dari belajar di SMA adalah peningkatan kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Mata pelajaran di SMA memberikan siswa kesempatan untuk mengembangkan kemampuan analitis, evaluatif, dan berpikir kritis. Siswa diajak untuk menganalisis informasi, mengevaluasi argumen, dan menyusun pemikiran yang logis dan koheren.

Melalui mata pelajaran seni dan kegiatan ekstrakurikuler yang berfokus pada ekspresi kreatif, siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif mereka. Penelitian yang dilakukan oleh Fasko Jr. (2018) menunjukkan bahwa pengembangan kemampuan berpikir kritis dan kreatif di sekolah dapat meningkatkan daya inovasi dan kemampuan problem-solving siswa.

Melampaui Ijazah dan Kewajiban Belajar

Esensi siswa SMA belajar di sekolah jauh lebih besar daripada sekadar mendapatkan ijazah atau memenuhi kewajiban belajar. Belajar di SMA memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh fondasi pendidikan yang kokoh, mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk pendidikan tinggi atau dunia kerja, membentuk karakter dan etika yang baik, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.

Siswa SMA tidak hanya berfokus pada tujuan jangka pendek seperti lulus ujian atau memperoleh ijazah, tetapi juga harus melihat pendidikan sebagai sarana untuk pengembangan diri yang holistik. Pendidikan di SMA memberikan landasan yang kuat untuk siswa dalam mempersiapkan masa depan mereka yang sukses dan membangun karier yang memuaskan.

Referensi

Berkowitz, M. W., Bier, M. C., & McCauley, C. (2017). Character education and social-emotional learning: Why we must enhance both to improve ethical behavior. Educational Psychology Review, 29(1), 135-170. doi:10.1007/s10648-015-9347-1

Fasko Jr., D. (2018). Critical thinking and creativity in the classroom. Creative Education, 9(16), 2652-2666. doi:10.4236/ce.2018.916199

Trnroos, J., Vainikainen, M. P., & Malin, A. (2018). What's the point? The effects of upper secondary education on labour market outcomes in Finland. Empirical Research in Vocational Education and Training, 10(1), 1-21. doi:10.1186/s40461-018-0064-x

Varsavsky, C., Basso, M., Ferreyra, O., & Romero, F. (2016). Analysis of the relationship between academic performance and employment in the transition from secondary to higher education. Electronic Journal of Research in Educational Psychology, 14(1), 153-180. doi:10.14204/ejrep.38.15091

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun