Mohon tunggu...
Syahrani
Syahrani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Baiknya segera memulai. Berhenti berandai-andai.

Kelahiran Banjarmasin, penyuka traveling, nonton dan aktif menulis di media sosial dengan tema pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bukan Mahal, Dompet Anda yang Kurang Tebal

19 Oktober 2021   20:05 Diperbarui: 19 Oktober 2021   20:38 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebuah situs belanja online menawarkan sebuah tas Hermes seharga 500 juta. Wow gila. Ada tas segitu harganya!. Bisa buat bangun rumah tipe 100 m2 kalau di daerah Saya. Ternyata harga segitu belum seberapa. Ada tipe tertentu yang harganya bisa sampai  milyaran. Kalau dibelikan kerupuk, berapa truk tuh. Bisa buat dimakan bareng-bareng warga se-kelurahan selama sebulan hahaha.

Cerita lainnya, di sebuah rumah makan yang sangat sederhana, terdapat 5 orang yang sedang bersantap siang dengan menu standar. Lauknya pun sering kita temui dan nikmati sehari-hari. Ayam goreng. Setelah selesai, kagetlah mereka. Bill yang disodorkan sebesar 412 ribu. Ini kalau di rata-ratakan, berarti untuk makan per orang harus membayar 80 ribuan.

Kita bandingkan dua cerita di atas. Mana yang sebetulnya mahal. Tas Hermes kah atau harga makanan kah.

Untuk tas Hermes, tergantung saldo anda.  Ini relatif. Bagi sebagian orang yang sangat kaya, sosialita, artis, milyuner, harga segitu sih murah. Terjangkaulah bagi mereka. Tapi bagi saya atau sebagian dari yang membaca, harga segitu sangatlah mahal. Boro-boro beli tas segitu, kalaupun ada uangnya, mending bangun rumah kali ya atau mengumrohkan keluarga kita.

Sering kita mendengar 'apple to apple'. Istilah ini digunakan apabila ada dua hal yang akan dibandingkan, maka pembandingnya haruslah dengan yang setara, sekelas, sejenis. Harga tas Hermes tadi, setara dengan tas Chanel, Prada, Gucci, Givenchy maupun Dolce & Gabbana, atau yang  dikenal dengan D&G.  Jangan bandingkan merk tersebut dengan merk yang asing di telinga kita ya hehehe. Karena nggak seimbang speknya.

Nah, bagaimana dengan makanan seharga 80 ribuan per orang tadi. Itulah yang di sebut mahal. Koq mahal. Khan banyak juga makanan yang satu porsinya ratusan ribu bahkan jutaan rupiah ?

Harga satu porsi paket makanan di rumah makan yang sederhana dengan menu standar ayam goreng, mungkin berkisar 25-40 ribu. Itu sudah termasuk dengan es jeruk dan kerupuk. Dengan membandingkan harga ini, kita jadi tau kalau 80 ribuan per porsi itu adalah mahal.

Jadi, kalau ada produk, bandingkan harganya dengan yang sejenis. Jika rata-rata harganya memang segitu dan anda belum sanggup beli, itu bukan mahal.

Tapi, dompet anda kurang tebal.

HP seharga 3 juta rupiah akan terasa murah jika kita punya uang 50 juta rupiah. Sebaliknya, sandal seharga 100 ribu rupiah akan terasa mahal jika di dompet kita hanya tersisa 50 ribu rupiah. 

Nah, persepsi mahal ini sesungguhnya adalah mental block. Ketika apa-apa kita bilang mahal, maka akan tertanam di memori otak kita kalau hal itu mustahil dapat kita raih. Kita merasa tidak pantas mendapatkannya, yang pantas hanya orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun