Mohon tunggu...
Syahla AdibaMaharani
Syahla AdibaMaharani Mohon Tunggu... Lainnya - saya seorang mahasiswa jenjang S1 pada tahun 2022

hobi saya menonton film

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perselingkuhan Remaja Mempengaruhi Pendidikan

17 Desember 2022   06:55 Diperbarui: 17 Desember 2022   09:07 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perselingkuhan Remaja Mempengaruhi Pendidikan

Syahla Adiba Maharani, Syifa Nailul Muna Al-Jamiliyah M. Pd.

Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Cibiru

email: adibamaharani29@upi.edu

ABSTRAK 

Saat ini, istilah perselingkuhan juga digunakan untuk menggambarkan hubungan yang tidak setia dalam pacaran. Bagi masyarakat Indonesia, masa remaja dikatakan sebagai masa penting yang menjembatani masa kanak-kanak dan masa dewasa. Kondisi ini menjadikan masa remaja sebagai masa yang ambigu karena dianggap masih bayi daripada dewasa. Dalam penelitian ini, perselingkuhan berlangsung dalam konteks ranah wacana berupa wacana hukum monogami. Namun, mengingat bahwa remaja cenderung bersahabat dan membentuk hubungan romantis, perselingkuhan tidak bisa begitu saja didefinisikan dalam konteks hubungan monogami. Dengan mempertimbangkan bagaimana identitas terbentuk, penelitian ini lebih fokus mengkaji peran remaja dalam perselingkuhan dalam hubungan. Dari penelitian yang dilakukan ini, perselingkuhan mengacu pada seseorang yang membangun hubungan dengan dasar keterikatan atau persetujuan terhadap hubungan tersebut, salah satunya memiliki berbagai faktor pendorong, tergantung pada apa yang menjadi keterikatan hubungan tersebut.

Kata kunci : perselingkuhan, anak remaja

ABSTRACT

Today, the term infidelity is also used to describe an unfaithful relationship in courtship. For Indonesian people, adolescence is said to be an important period that bridges childhood and adulthood. This condition makes adolescence an ambiguous period because it is considered a baby rather than an adult. In this study, the affair takes place in the context of the realm of discourse in the form of monogamous legal discourse. However, given that adolescents tend to be friendly and form romantic relationships, infidelity cannot simply be defined in the context of a monogamous relationship. By considering how identity is formed, this research is more focused on examining the role of adolescents in infidelity in relationships. From the research conducted, infidelity refers to someone who builds a relationship on the basis of attachment or approval of the relationship, one of which has various driving factors, depending on what the relationship is attached to.

keywords: infidelity, teenagers

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun