Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Puasa dan Sedekah

15 Mei 2019   11:53 Diperbarui: 15 Mei 2019   11:57 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

"Sedekah yang paling utama adalah kesungguhan dengan harta yang pas-pasan (juhd al-maqal), lalu mendahulukan kerabatnya untuk dibantu", demikian salah satu hadis Nabi Muhammad yang diriwayatkan Ibnu Hibban. Bahkan, dalam redaksi yang hampir serupa, Nabi menyatakan, "Sedekah yang paling utama adalah kepada mereka yang memiliki tali persaudaraan tetapi pernah terlepas karena permusuhan secara batin (Dzir Rahm al-Kaasyah)".

Tidak seharusnya kita mengkritik atau menghardik para pengemis di jalanan, karena dianggap hanya sebagai sampah masyarakat yang mengganggu keindahan tata kota. Berpuasa, tetap mengajarkan kebaikan kepada siapapun yang menjalankannya, untuk bersedekah dengan cara perkataan yang baik dan permohonan maaf jika memang tidak mampu bersedekah.

 Bersikap baik dan tidak menyakiti justru sedekah yang paling utama ketika kita tidak sanggup bersedekah. "Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun" (QS. Al-Baqarah: 263).

Ramadan memang bulan sedekah (syahr as-shadaqah), bahkan kadang-kadang sangat berlimpah dan tak jarang malah tampak berlebihan. Kesadaran sedekah timbul seketika di jalan-jalan, di lorong-lorong gang sempit, di masjid-masjid dan musala, yang hampir tidak pernah kita temukan di bulan-bulan lainnya. 

Tak hanya berlimpahnya makanan dan minuman yang disalurkan oleh orang-orang atau sekelompok orang yang bersedekah "musiman", kadang uang atau pakaian juga tak ketinggalan di sedekahkan demi mengejar nilai kebajikan yang berlipat ganda. Inilah bulan berkah dimana segala sesuatu terkait dengan praktik ritual puasa, berlimpah ruah di segala arah.

Sedekah yang paling utama memang terdapat di bulan Ramadan dan disaat kita berpuasa. Sekalipun kadang ada hal yang dilupakan, bahwa nilai sedekah mudah tergerus oleh sesuatu yang bersifat sepele, seperti menyebut-nyebutnya atau memberi sedekah seraya menyakiti perasaan orang yang kita sedekahi. "Janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian" (QS. Al-Baqarah: 264). Maka, sedekah harus mengandung keikhlasan (kemurnian) semata-mata karena memang mengharap kemurahan Tuhan, bukan karena kita merasa menjadi figur "tangan di atas" (mampu).

Penting juga untuk diperhatikan, bahwa dalam segala hal apapun yang berimplikasi kebajikan, konsistensi (istiqamah) dalam menjalankannya itu jauh lebih baik, sekalipun apa yang kita sedekahkan sangat kecil nilainya. Sebab, "amal kebajikan yang paling disukai Allah tentu saja yang terus-menerus (adwaamuha), sekalipun sedikit (wa in qall)" demikian ungkapan yang terekam dalam salah satu hadis. Puasa dan sedekah menjadi satu entitas yang tak dapat dipisahkan, sebab dalam puasa sendiri diajarkan kepedulian kepada pihak lain dan ikut merasakan lemahnya pihak lain. Sedekah tentu saja memberikan sesuatu yang kita sukai, bukan sesuatu yang tidak berharga dalam pandangan kita sendiri. Dahulukan kerabat terdekat yang serba kekurangan, bukan siapa saja yang kita temui di jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun