Mohon tunggu...
Syahirul Alim
Syahirul Alim Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Lepas, Penceramah, dan Akademisi

Penulis lepas, Pemerhati Masalah Sosial-Politik-Agama, Tinggal di Tangerang Selatan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Berkah di Bakkah

13 Agustus 2018   22:37 Diperbarui: 13 Agustus 2018   22:49 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berkali-kali hatiku tersungkur, jatuh berkubang sampah

Kadang otakku juga latah mendulang noktah terus menerus hingga membuncah

Baju ini sudah tampak lusuh berkerut sana-sini, Kumal, Dekil dan tak sedap baunya..

Ingin kutempatkan hati ditempatnya semula, menjaganya kembali sekuat yang aku bisa

Kutopang dengan amalan dzikir yang sekadar membasahi bibir

Otak yang lemah ini tampak sulit berpikir lurus, karena masih saja mengikuti gelombang salah dan fitnah

Duhai sang Pemilik Bakkah, aku berada diantara hamparan kuasa-Mu dihimpit aura keagungan-Mu

Lihatlah, aku seperti hamba-Mu yang lain memenuhi undangan jamuan suci-Mu

Aku memang datang untuk bersimpuh di altar suci-Mu, walaupun aku malu diantara sekian banyak tamu-Mu yang teristimewa

Aku datang berlumur getah, pakaian penuh noktah, bukan sesuai apa yang Engkau harapkan..bersih, suci, putih

Aku tidak seperti mereka yang diatas kepalanya tampak mahkota putih, bersinar bersih..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun