Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Markup Harga, Pelajaran Penting untuk Konsumen Indonesia

22 September 2025   07:00 Diperbarui: 22 September 2025   06:15 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perilaku konsumen. (Gambar dibuat dengan AI)

Konsumen perlu lebih kritis. Jangan mudah terkecoh iklan dan merek besar. Membandingkan harga tetap penting, meski belanja online sekalipun.

  • Pemerintah harus aktif mengawasi. Peran lembaga seperti Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sangat vital untuk mencegah praktik monopoli dan memastikan harga tetap sehat.

  • UMKM butuh dukungan. Produk lokal bisa jadi alternatif lebih murah dan berkualitas, sekaligus menekan dominasi perusahaan besar yang pandai memainkan markup.

  • ***

    Kenaikan harga barang sehari-hari tidak selalu berarti biaya produksinya naik. Seringkali, itu terjadi karena markup—perusahaan mengambil untung lebih besar, dan konsumen diam-diam menerima.

    Penelitian internasional memberi peringatan bahwa tren ini bisa memperlebar jurang antara kaya dan miskin. Di Indonesia, fenomena serupa makin nyata di era digital. Jika kita tidak lebih sadar, maka sedikit demi sedikit daya beli kita akan tergerus, bukan oleh inflasi semata, tapi oleh strategi markup perusahaan.

    Referensi

    Dopper, H., MacKay, A., Miller, N. H., & Stiebale, J. (2025). Rising markups and the role of consumer preferences. Journal of Political Economy, 133(8), 2462–2520. https://doi.org/10.1086/735510

    Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Financial Selengkapnya
    Lihat Financial Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun