Gulzar menutup artikelnya dengan ajakan eksplisit: kita perlu membongkar jalur masuk ke dunia politik. Mulai dari melacak apa saja "pekerjaan pendahulu" yang membawa seseorang ke dunia politik, sampai pada pelatihan, mentoring, dan kuota afirmatif.
Demokrasi tak bisa hanya mengandalkan ambisi. Ia perlu membuka akses, menyusun ulang cara rekrutmen, dan menghapus hambatan struktural yang membuat banyak orang baik enggan atau tak mampu masuk politik.
***
Di tahun-tahun politik seperti sekarang, mungkin kita perlu bertanya lebih keras: siapa yang kita beri ruang untuk tampil? Siapa yang kita abaikan karena sistem sudah terlalu nyaman bagi segelintir orang?
Karena jika yang berani masuk hanya yang sudah mapan, maka politik bukan lagi representasi rakyat. Ia hanya perpanjangan tangan kelas penguasa.
Dan itu, tentu saja, bukan demokrasi yang kita harapkan.
Referensi
Gulzar, S. (2021). Who enters politics and why? Annual Review of Political Science, 24, 253--275. https://doi.org/10.1146/annurev-polisci-051418-051214
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI