Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Skandal Ijazah Palsu dan Etika Akademik Para Politikus Dunia

7 Mei 2025   15:05 Diperbarui: 7 Mei 2025   15:05 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi ijazah palsu politikus dunia. (Images generated by AI)

Ketiga, dampak jangka panjangnya adalah demoralisasi. Anak muda yang melihat politisi curang tapi tetap sukses bisa kehilangan motivasi untuk berproses secara jujur dan intelektual. Akhirnya, ini menciptakan kultur "asal menang" tanpa etika.

Keempat, praktik ini melemahkan demokrasi. Demokrasi membutuhkan pemilih yang rasional, yang menilai calon berdasarkan rekam jejak. Jika data rekam jejak itu palsu, maka demokrasi pun menjadi sandiwara.

 Saatnya Menuntut Etika Publik

Sudah waktunya masyarakat global, termasuk Indonesia, menuntut standar etika lebih tinggi dari para pemimpinnya. Ijazah bukan hanya secarik kertas, tapi simbol dari proses intelektual yang jujur. Ketika gelar dijadikan topeng, maka yang memimpin bukanlah manusia berilmu, melainkan aktor dalam panggung kepalsuan.

Transparansi, verifikasi independen, serta penegakan hukum yang tegas harus menjadi bagian dari reformasi politik. Jika tidak, kita akan terus dipimpin oleh gelar-gelar yang kosong, yang tak lebih dari hiasan belaka.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun