Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Sidang Korupsi itu Sinetron

13 April 2025   09:05 Diperbarui: 13 April 2025   08:52 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi. (Images generated by Dall-E)

Saya sedang duduk di ruang tamu ketika suara TV mendadak memanggil:
"Sidang korupsi kembali digelar hari ini."

Saya lihat layar.

Seorang pria berbaju batik, lengkap dengan peci hitam, berdiri di depan hakim.
Suaranya parau. Matanya basah.
Dan muncul subtitle: [menangis] Saya tidak bersal...

Saya belum tahu dia bersalah atau tidak.
Tapi saya tahu betul satu hal: ini bukan pertama kali saya melihat adegan seperti ini.

Dan saya langsung tertawa kecil.

Karena ini bukan berita lagi.
Ini tontonan.
Dan semua tahu: ini sinetron.

Bahkan ada yang bilang, "Episode kali ini lebih seru dari yang kemarin."
Yang menangis lebih lama.
Yang pembelanya lebih banyak.
Yang pendukungnya di luar sidang lebih ramai.

Dari dulu saya bertanya-tanya, kenapa ruang sidang di negeri ini makin mirip panggung pertunjukan.

Bukan karena meja dan kursinya berubah jadi panggung.
Tapi karena yang duduk di sana sudah seperti aktor.
Yang berdiri di sana sudah seperti presenter.
Dan yang duduk di rumah... ya kita ini... penonton tetap.

Popcorn di tangan.
Komentar di bibir.
Dan di media sosial, semua orang berubah jadi pengamat hukum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun