Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Sindrom Lima Monyet dan Nasib Strategi Perusahaan

11 Februari 2025   16:33 Diperbarui: 11 Februari 2025   16:33 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Five Monkeys Syndrome. (Sumber: Throwcase.com)

1. Pertanyakan Segalanya

Coba tanyakan: "Kenapa kita melakukan ini?" Kalau jawabannya adalah "karena dari dulu begini," maka saatnya untuk menggali lebih dalam. Perusahaan yang sukses adalah yang berani menantang kebiasaan lama dan mencari cara lebih baik.

2. Uji Coba dan Adaptasi

Strategi yang sukses di masa lalu belum tentu relevan di masa sekarang. Perusahaan harus mau mencoba pendekatan baru dan melakukan eksperimen. Jangan takut mencoba model kerja hybrid, sistem kerja berbasis hasil, atau bahkan AI untuk menggantikan proses manual yang membuang waktu.

3. Jadilah Pemimpin yang Berani Mengubah

Pemimpin yang baik tidak hanya mengikuti arus, tetapi berani mengambil risiko untuk mengubah pola pikir dalam organisasi. Kalau pemimpin hanya mengikuti tradisi tanpa bertanya "kenapa," maka mereka sebenarnya sedang memimpin tim yang seperti monyet dalam eksperimen tadi.

4. Buat Budaya Bertanya

Dorong karyawan untuk bertanya dan memberikan masukan tanpa takut "dipukuli" oleh budaya perusahaan yang kaku. Jika seseorang menemukan cara lebih baik untuk melakukan sesuatu, beri mereka ruang untuk mencoba dan mengimplementasikannya.

Jangan Jadi Monyet

Dunia bisnis berubah cepat, dan perusahaan yang bertahan adalah yang mampu beradaptasi. Kalau kita terus mempertahankan cara lama tanpa alasan jelas, maka strategi bisnis kita tidak akan berkembang. Kita tidak boleh terjebak dalam pola pikir "karena dari dulu begini"---karena kalau begitu, kita tidak lebih dari sekelompok monyet yang takut memanjat tangga.

Jadi, lain kali Anda mendengar seseorang berkata, "Kita sudah melakukan ini sejak dulu," tanyakan kembali: "Kenapa?" Jika mereka tidak bisa menjawab dengan masuk akal, mungkin sudah saatnya mengganti strategi. Atau, setidaknya, jangan takut mengambil pisang di atas tangga---karena mungkin, semprotan airnya sudah lama mati!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun