Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Ketika Abu Nawas Menjadi Staf HRD Kerajaan

19 Maret 2024   04:47 Diperbarui: 19 Maret 2024   05:15 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Abu Nawas sedang mewawancarai pelamar kerja. (Gambar dibuat menggunakan Bing Image Creator)

Suatu hari di kerajaan yang penuh dengan cerita dan tawa, hiduplah Abu Nawas, seorang bijak yang terkenal dengan kecerdikan dan kehumorannya. Sang Raja yang penasaran akan kepiawaian Abu Nawas dalam menangani situasi yang sulit, memberikan tantangan kepadanya.

"Abu Nawas," kata sang Raja dengan nada serius namun mata yang berbinar karena penasaran, "Aku mendengar kamu bisa menyelesaikan masalah apa pun dengan kecerdasanmu. Baiklah, aku memiliki tantangan untukmu. Aku membutuhkan tambahan seorang yang ahli strategis. Dia akan aku jadikan sebagai penasehat pribadiku."

Abu Nawas mengangguk dan meminta izin untuk memeriksa situasi sebelum memberikan jawabannya. Dia pergi menemui seorang pelamar yang kebetulan sedang mencari pekerjaan baru di kerajaan dan telah mengajukan surat lamarannya.

"Dengar, nak," kata Abu Nawas pada pelamar itu, "Aku telah melihat surat lamaranmu, dan aku curiga ada beberapa poin yang tidak kau sampaikan dengan benar. Aku akan memberitahumu sesuatu, dan kau harus mendengarkannya baik-baik."

Pelamar itu, yang merasa gugup karena ketahuan, memperhatikan dengan seksama.

"Aku akan membawamu kembali ke Raja, dan aku akan mengatakan bahwa aku telah menemukan orang yang paling cocok untuk menjadi penasehat Raja dalam masalah strategis."

Mata pelamar itu membulat, tidak percaya dengan keberuntungannya.

"Tapi... mengapa, Abu Nawas?" tanyanya bingung. "Bukankah kau tahu bahwa aku mungkin telah... mengarang sedikit di surat lamaranku?"

Abu Nawas tersenyum dan berkata, "Oh, justru itu sebabnya! Siapa lagi yang lebih baik dalam 'mengarang' cerita selain penasehat strategis? Kau harus bisa meyakinkan, memutarbalikkan fakta, dan mempresentasikan situasi dengan cara yang paling menguntungkan untuk kerajaan. Keterampilanmu dalam 'membuat' kisah telah membuktikan bahwa kau orangnya."

Pelamar itu terkekeh, menyadari bahwa Abu Nawas telah memberinya pelajaran berharga tentang kejujuran dengan cara yang menyenangkan. Mereka kembali ke Raja, dan dengan cara yang hanya bisa dilakukan Abu Nawas, dia menjelaskan temuannya dengan humor yang cerdas, membuat seluruh istana terbahak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun