Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Strategi Mengatasi Polarisasi Politik di Indonesia Pasca-pemilu

27 Februari 2024   21:23 Diperbarui: 29 Februari 2024   07:01 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap warga negara memiliki peran yang dapat dimainkan dalam mengurangi polarisasi, mulai dari memeriksa prasangka pribadi hingga berpartisipasi dalam dialog konstruktif. 

Pemimpin politik dan sosial, lembaga pendidikan, media, dan masyarakat sipil semuanya memiliki tanggung jawab untuk mendorong inklusivitas, toleransi, dan partisipasi aktif dalam kehidupan publik.

Kita tidak boleh meremehkan tantangan yang dihadapi, tetapi kita juga tidak boleh kehilangan harapan. 

Dengan komitmen bersama terhadap dialog, empati, dan aksi kolektif, Indonesia dapat mengatasi polarisasi dan membangun masa depan yang lebih terpadu dan harmonis.

Ini bukan hanya investasi dalam stabilitas politik, tetapi juga dalam kesejahteraan dan keberagaman masyarakat Indonesia. 

Mari kita bersama-sama berusaha untuk menciptakan ruang publik yang lebih inklusif, di mana perbedaan diperlakukan sebagai kekuatan dan bukan sebagai sumber perpecahan.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun