Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menyoal Linieritas Program Studi Magister dan Doktor di Indonesia

17 Januari 2024   20:36 Diperbarui: 18 Januari 2024   14:19 7315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kuliah S2 dan S3. (Sumber gambar: Shutterstock)

Ada banyak alasan ketika seseorang enggan melanjutkan pendidikan ke jenjang magister atau doktoral. Salah satu alasan yang masih tersisa dalam diskursus tentang rendahnya persentase jumlah lulusan magister dan doktoral di Indonesia terhadap jumlah penduduk jika dibandingkan dengan negara lain adalah faktor linieritas program studi.

Linearitas Program Studi Magister dan Doktor di Indonesia

Linearitas pada program studi magister dan doktor di Indonesia telah menjadi topik perbincangan penting dalam dunia pendidikan. Persyaratan yang mengharuskan program studi sarjana, pascasarjana, dan doktoral untuk menunjukkan kesesuaian atau linearitas satu sama lain memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kemampuan mahasiswa untuk memulai studi lanjutannya secara fleksibel dan interdisipliner.

Saat ini, banyak negara telah memahami pentingnya mengadopsi strategi pendidikan yang lebih interdisipliner. Realisasi ini didorong oleh kemajuan pesat yang terjadi di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga memerlukan kerja sama interdisipliner untuk menghasilkan terobosan baru dan relevan. 

Di Indonesia, terdapat potensi besar penelitian dan pengembangan yang lebih inovatif jika linearitas pada program studi magister dan doktor dapat dikurangi atau dihilangkan.

Namun, terdapat banyak alasan untuk menjaga linearitas dalam sistem pendidikan tinggi di Indonesia. Salah satunya adalah tradisi pendidikan yang sudah ada selama bertahun-tahun, sehingga sulit dilakukan perubahan. 

Beberapa institusi pendidikan tinggi mungkin juga percaya bahwa linearitas diperlukan untuk mempertahankan standar akademik yang tinggi.

Meskipun demikian, sangat penting untuk mempertimbangkan langkah-langkah yang diambil untuk memberikan mahasiswa kesempatan untuk memulai program studi yang lebih selaras dengan minat dan tujuan masing-masing. 

Pendekatan seperti ini dapat berkontribusi pada pengembangan lulusan yang siap menghadapi tantangann yang dihadirkan oleh dunia yang terus berkembang dan rumit.

Manfaat Mengurangi Linearitas pada Program Studi Magister dan Doktor di Indonesia

Mengurangi atau menghilangkan linearitas pada program studi magister dan doktor di Indonesia dapat membawa manfaat yang signifikan bagi pendidikan tinggi dan kemajuan ilmu pengetahuan di negeri ini. 

Beberapa manfaat utama dari pendekatan yang lebih fleksibel dan interdisipliner adalah sebagai berikut:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun