Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dicari Guru Ideal!

25 November 2023   06:29 Diperbarui: 25 November 2023   09:24 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Minim fasilitas. Siswa SD Negeri Sugihan 03 Semarang.(KOMPAS.com/Dian Ade Permana)

Oleh karena itu, saat menilai kompetensi guru, penting untuk mengakui kompleksitas peran mereka dan tantangan yang mereka hadapi. Kita perlu menghargai usaha yang mereka lakukan dalam menghadapi situasi yang seringkali tidak ideal. Sebagai masyarakat, kita harus mendukung guru, memberikan mereka sumber daya yang mereka butuhkan, dan mengakui bahwa kesempurnaan bukanlah tujuan yang realistis atau bahkan yang paling penting.

Standar kualitas tetap penting, tetapi harus disesuaikan dengan konteks nyata keguruan dan pembelajaran. Harus ada keseimbangan antara mencari kualitas dan mengakui keterbatasan serta tantangan yang dihadapi guru. Dengan demikian, kita tidak hanya memberikan ruang bagi pertumbuhan mereka, tetapi juga menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan efektif.

Menuju Paradigma Baru dalam Penilaian Kinerja Guru

Dalam dua bagian sebelumnya, kita telah membahas tantangan realistis dalam profesi guru dan bagaimana standar idealisme seringkali tidak sesuai dengan realitas. Bagian ketiga ini akan menjelaskan bagaimana kita seharusnya menilai kinerja guru dengan paradigma baru yang lebih adil dan efektif.

Pertama-tama, harus ada pengakuan bahwa keguruan adalah proses yang kompleks dan dinamis. Ini berarti bahwa penilaian terhadap guru harus mencakup berbagai aspek, bukan hanya berdasarkan hasil tes atau pencapaian akademik siswa. Kita harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti kemampuan guru untuk beradaptasi dengan kebutuhan individu siswa, kreativitas dalam mengajar, dan kemampuan untuk menciptakan lingkungan kelas yang positif dan mendukung.

Kedua, sistem penilaian harus mengakui bahwa pembelajaran adalah proses berkelanjutan. Ini berarti bahwa guru harus diberi kesempatan untuk berkembang profesional. Sistem penilaian yang efektif harus mencakup umpan balik yang konstruktif dan sumber daya untuk pengembangan profesional, seperti pelatihan dan workshop. Dengan cara ini, penilaian menjadi alat untuk pertumbuhan bukan sekadar pengukuran kinerja.

Ketiga, harus ada keterlibatan komunitas dalam proses penilaian. Orang tua, siswa, dan anggota masyarakat lainnya harus memiliki suara dalam menilai kinerja guru. Ini akan menciptakan sistem penilaian yang lebih holistik dan mencerminkan berbagai sudut pandang.

Terakhir, kita harus mengakui bahwa tidak semua guru akan sempurna, dan itu tidak masalah. Yang penting adalah komitmen untuk pembelajaran dan peningkatan berkelanjutan. Kita harus menghargai usaha dan dedikasi, bukan hanya hasil akhir.

Paradigma baru ini tidak hanya lebih adil bagi guru, tetapi juga lebih bermanfaat bagi siswa. Dengan fokus pada pengembangan holistik dan berkelanjutan, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih mendukung, di mana guru merasa dihargai, dan siswa mendapatkan pengalaman belajar yang kaya dan bermakna.

Mengubah cara kita menilai guru adalah langkah penting untuk memastikan bahwa sistem pendidikan kita tidak hanya menghasilkan nilai ujian yang tinggi, tetapi juga siswa yang siap menghadapi tantangan di masa depan. Ini adalah investasi penting untuk masa depan kita.

*Penulis adalah mantan guru tahun 1990-1998 *

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun