Mohon tunggu...
Ahmad Sahid
Ahmad Sahid Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ahmad Sahid, pangilan akrabnya Ahmad, merupakan salah satu mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum UNY,

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Modernisasi Secara Penuh Merusak Originalitas Islam Tradisional

16 April 2014   22:10 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:35 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Modernisasi Secara Penuh

Merusak Originalitas Islam Tradisional

Pembelajaran sosial yang dirubah tentunya akan menimbulkan dampak yang sangat nyata dalam pandangan masyarakat. Pemikiran yang semula mempunyai prinsip yang kuat dalam masyarakat dan itu sudah tumbuh dan diterapkan sejak lama sehingga dipandang memberiakn kemanfaatan, akan mengalami keruntuhan, sejalan dengan perkembangan jaman. Sehingga kalu prinsip-prinsip atau nilai-nilai yang sudah tumbuh sejak lama itu kemudian di digeser bahkan luntur maka akan menimbulkan yang namanya modernisasi intern agama. Hal ini bukan malah menambah kekuatan mental dan kepercayaan pemeluknya, justru akan mengakibatkan kebingungan dalam masyarakat.

Inilah bahayanya ketika masyarakat yang semula berpegang teguh dengan prinsip yang mereka yakini sejak dulu kala dan itu sudah mendarah daging, mereka mulai kendor pemikiranya. Bahkan sedikit demi sedikit lepas nilai ketradisionalan yang mereka pegang. Sehingga mereka berbondong-bondong mulai mencaeri yang namanya modernisasi. Hal ini dapat terlihat dengan adanya kemunculan lapis-lapis baru dalam masyarakat dan bergerak secara independen dengan mengabaikan para kiyai tradisional orang tuanya, untuk memberikan nasehat serta arah yang menyelamatkan. Lapis baru inilah yang justru cenderung berguru kepsada orang yang diangap mampu memberikan kebutuhan mereka.

Generasi ini belum cukup dalam berpaling dari kyai tradisional, bahkan mereka masih berusaha, mencerna bahkan mengikuti pemikiran-pemikiran orang-orang muslim yang berpandangan tegas. Sehinga dari sini memunculkan paham-paham yang menyimpang dari ideologi bangsa, bahkan sampai mengemukakan bahwa demokrasi itu tidak layak diterapkan di Indonesia. Terus apa yang mereka inginkan, apa yang akan lapis baru ini terapkan di negeri ini ?. indonesia berbeda dengan negara-negara lain seperti irak, Iran, Afganistan bahkan Arab Saudi yang basisnya Islam, tetapi Indonesia ini negara yang multikultural, terlihat dari berbagai ras, suku bahkan kepercayaan yang berbeda-beda.

Mari kita bercermin sebentar bahwa Islam itu merupakan agama yang memberikan kemanfaatan kepada siapapun, bukan hanya pemeluknya saja bahkan juga membeawa keberkahan dan kemanfaatan bagi seluruh mahluk di bumi ini. Islam itu tidak menginkan adanya kekerasan, islam agama yang lembut dan mensejahterakan semua mahluk. Maka dari itu jangan berangapan Islam itu agama yang keras, dan tidak menghargai perbedaan. Sehingga citra dimasyarakat kembali membawa nama harum akan agama islam ini dan dengan dasar inilah cita-cita maupun ideologi bangsa ini bisa tercapai dengan sempurna melalui paham demokrasi buakn otoriter.

Terus bagaimana nantinya kalu demokrasi di negara ini dihapuskan, tentunya konflik antar suku, antar agama akan bermunculan, akibatnya perpecahanlah yang akan terjadi. Sebelum semuanya itu terjadi marilah para generasi muda kuatkan tekad dan mental untuk mempertahankan nilai-nilai luhur para kiyai. Beri lapis baru ini nasehat yang bijak kepada mereka, supaya kembali kejalan yang lurus. Sehingga tidak mengangu kepentingan dari berbagai pihak. Dengan harapan Indonesia kembali bangkit dengan wadah NKRI Harga Mati,,,, !

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun