Pendahuluan: Mengapa membedakan dua jenis tujuan penting?
Filsafat pendidikan berfungsi ganda: (1) merumuskan visi-nilai (mengapa pendidikan penting, apa idealnya manusia yang dibentuk), dan (2) memberi pedoman praktis/standar (apa yang sekolah/kurikulum harus lakukan agar visi terealisasi). Perbedaan antara tujuan yang menginspirasi (vision-driven, normatif-aspiratif) dan yang menetapkan (rule-driven, normatif-operasional) adalah kunci untuk merancang kebijakan, kurikulum, dan praktik pengajaran yang koheren. Banyak literatur kontemporer menekankan pentingnya menempatkan human flourishing atau well-being sebagai tujuan pendidikan jangka panjang, sekaligus berhati-hati agar tujuan tersebut dapat diterjemahkan menjadi pedoman-capaian yang dapat diukur.
- Preskriptif
Tujuan Preskriptif (Prescriptive Aims): tujuan yang bersifat normatif-operasional: menyatakan apa yang seharusnya dilakukan, often berupa standar, kompetensi, indikator capaian, kebijakan. Ciri utama: mengikat/operasional, bisa diukur atau dievaluasi dalam praktik pendidikan.
Konsep & Dimensi Tujuan Preskriptif
1. Esensi & karakteristik
Menjawab pertanyaan "apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan?" (standar, kompetensi, kurikulum, penilaian). Bersifat mengikat dan operasional.
2. Komponen preskriptif utama
Standar kompetensi lulusan (learning outcomes).
Kurikulum dan silabus (isi, waktu, alokasi).
Metode dan asesmen (bagaimana belajar, bagaimana menilai).
Kebijakan dan regulasi (pendidikan wajib, akreditasi, evaluasi).