Merdeka Belajar adalah pembelajaran yang memberikan kebebasan dalam berpikir,kebebasan dalam berinovasi juga dalam penentuan tujuan pembelajaran, metode, dan penilaian di mana peserta didik ikut berpartisipasi dalam proses penetapan tujuan, memberi pilihancara,dan melakukan kontemplasi terhadap proses dan hasil belajar juga menyajikan pilihan karir dan merefleksikan proses dan hasil pembelajaran. Merdeka belajar diharapkan bukan hanya sebagai branding saja tetapi juga untuk mengenalkan kebijakan-kebijakan baru.(Pangestu dan Rochmat 2021)
Selama ini pendidikan Indonesia lebih difokuskan terhadap pengetahuan daripada keterampilan siswa. Kurikulum merdeka belajar lebih menekankan pada aspek pembentukan karakter sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan Indonesia yang dapat ditumbuhkan melalui perbaikan sistem dan metode pendidikan yang diharapkan dapat membawa perubahan yang lebih baik juga bermanfaat bagi lingkungan di sekitarnya.
Pada kurikulum merdeka ini terdapat banyak perbedaan sistem proses belajar mengajar dengan kurikulum konvensional yang biasa diterapkan dalam proses belajar mengajar pada sebagian besar sekolah di Indonesia. Karena pelajar merdeka dituntut untuk mandiri dalam pengerjaan tugas atau project yang di berikan kepada mereka juga menjadi pelajar yang adaptif dalam menghadapi perubahan. Kurikulum merdeka ini memiliki konsep dalam penerapan pada proses pembelajaran yaitu belajar untuk mencapai tujuan yang bermakna, belajar dengan materi yang disepakati bersama antara pengajar dan pelajar,menggunakanlebih banyak penalaran dalam menyelesaikan persoalan, kesadaran yang di bangun melalui penilaian bersama. Penilaian bukan berdasar pada angka melainkan karya yang dihasilkan dari perundingan dan kerjasama team.
Tiga karakteristik utama kurikulum merdeka
1. Penyederhanaan konten, dengan fokus pada materi esensial.
2. Pembelajaran berbasis proyek yang kolaboratif, aplikatif, dan lintas mata  pelajaran.
3. Rumusan capaian pembelajaran dan pengaturan jam pelajaran yang memberi fleksibilitas untuk merancang kurikulum operasional dan pembelajaran sesuai tingkat kemampuan peserta didik. (Faishol,S.Pd)
Perbedaan kurikulum saat ini dengan kurikulum merdeka dapat terlihat dalam Kerangka kurikulum mengunci tujuan pembelajaran per tahun diganti dengan Kerangka Kurikulum yang menetapkan tujuan belajar dalam fase (2-3 tahun) untuk memberikan fleksibilitas bagi guru dan sekolah/madrasah.