Mohon tunggu...
syafiq mukhlishsembada
syafiq mukhlishsembada Mohon Tunggu... Freelancer - sedang proses belajar

sedang proses belajar

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Polemik Vaksin di Tengah Jalannya 2 Tahun Pandemi

11 Agustus 2021   18:04 Diperbarui: 11 Agustus 2021   18:17 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta -- Kondisi Pandemi Covid-19 mulai memperlihatkan titik terang dengan tersedianya vaksin gratis yang disediakan oleh pemerintah. Namun, hal tersebut bukannya membuat warga ikut vaksin tetapi malah masyarakat enggan ikut vaksin karna kurangnya informasi, tidak percayanya virus dan teori konspirasi yang beredar di lingkungan masyarakat itu sendiri.

Vaksin ini menjadi hal yang membuat kecemasan kepada masyarakat, bagaimana tidak adanya vaksin ini membuat adanya pro dan kontra dari pihak masyarakat, beberapa ada yang mendukung dan meragukan seberapa efektifkah dengan adanya vaksin ini untuk mengurangi angka penularan Covid-19. Bahkan masih banyak yang menolak untuk di vaksin.

Salah satu penolakan terhadap vaksinasi ialah ketakutan dampak yang ditimbulkan oleh vaksin tersebut,  ditambah berita-berita hoax tentang efek samping vaksin yang mengerikan di sosial media. Sebagian masyarakat menganggap bahwa vaksin bisa mengakibatkan efek kematian, ada juga sebagian masyarakat yang beranggapan bahwa vaksin adalah cara agar masyarakat dapat bisa control oleh elit global.

" Kemarin teman saya cerita mas, katanya setelah vaksin Aztra Zaneca ia mengalami mual-mual, demam, pusing" kata Bu Winda selaku petugas PPSU Kelurahan Kebagusan , Jakarta Selatan  (11/08/2021).

Penyebab masyarakat tidak mau di vaksin sebenarnya karena minat baca masyarakat yang masih kurang terhadap informasi-informasi tentang vaksin yang beredar. Nyatanya menurut Kepala BPOM Penny Kusmastuti Lukito dalam konfrensi pers secara virtual. Senin (11/1) " Jika setelah vaksin mengalami gejala timbul nyeri, iritasi, demam dan mual itu sangat lumrah " ujarnya " Karena Vaksin menunjukkan kemampuannya dalam pembentukan antibody di tubuh dalam membunuh atau menetralan virus jadi wajar saja jika terjadi efek samping yang saya sebutkan tadi" lanjutnya.

Menolak vaksin apalagi secara berlebihan juga tidak baik bagi lingkungan sekitar. Karena bisa membuat masa pandemic ini menjadi lebih lama. Vaksin memang tidak langsung membuat tubuh anda 100 persen kebal terhadap sesuatu penyakit. Namun vaksin bisa membuat angka kematian Covid-19 menjadi lebih rendah.

" Awalnya juga saya tidak percaya Covid mas, mulanya saya menganggap Covid hanyalah suatu  penyakit pilek dan demam saja. Setelah beberapa kerabat dan keluarga saya kena covid sampai ada yang meninggal baru saya percaya Covid itu virus yang bisa mematikan mas. Maka dari itu saya melakukan Vaksin mas" kata seorang Ibu peserta Vaksin di RPTRA Kecapi Kelurahan kebagusan.

1 Bulan setelah hari raya Idul Fitri angka penularan Covid Melonjak sangat signifikan karena masyarakat yang tidak taat kepada prokes dan aturan pemerintah, dengan meningkatnya penularan Covid-19 setelah libur Idul Fitri Pemerintah langsung saja menerapkan PPKM Darurat ( Pemberlakuan Pembantasan Kegiatan Masyarakat Darurat) yang mewajibkan seluruh masyarakat yang bekerja di sektor Esensial melakukan pekerjaannya dari rumah atau yang disebut WFH.

Pemerintah mewajibkan seluruh masyarakat melakukan Vaksin di tengah PPKM Darurat tersebut agar angka penularan Covid tersebut berhenti dan Vaksin menjadi persyaratan kepada masyarakat agar masih bisa bekerja dan berpegian nantinya.

" Saya tidak mau vaksin sebenarnya mas, karena kepentingan pekerjaan saya jadi terpaksa vaksin agar bisa lanjut bertahan hidup " ujarnya Bu Winda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun