k-pop juga mempunyai dampak positif yaitu dari gaya busana yang unik dan inovatif juga gaya hidup di Indonesia tapi ada Sebagian orang khawatir kalau popularitas k-pop akan menggeser atau menghilangkan ragamnya musik Indonesia, selain itu juga ada pada Kesehatan mental, ada penggemar yang sangat ama fanatisme tentang k-pop dan itu bisa membuat dia lupa dengan hal yang realitas, karena itu kita harus menjaga keseimbangan juga menghormati budaya dan nilai-nilai lokal, (Rahayu,2023)
Selain musik dan hiburan, fenomena K-Pop juga melahirkan sesuatu yang unik, yaitu fandom. Fandom K-Pop adalah kelompok sosial yang terbentuk dari para penggemar untuk berkomunikasi, berbagi informasi, dan mengekspresikan kecintaan mereka terhadap idol atau grup favorit. Menurut tamiang-news.com (2025), aktivitas fandom tidak hanya terbatas pada interaksi di media sosial, tetapi juga diwujudkan dalam kegiatan nyata.
Salah satu kegiatan yang populer di kalangan fandom adalah birthday caf event, yaitu acara yang diselenggarakan untuk merayakan ulang tahun idol atau bahkan ulang tahun grup. Dalam acara ini, para penggemar berkumpul, menghias kafe dengan tema khusus, membagikan merchandise, hingga menonton video yang berhubungan dengan idol tersebut. Selain itu, fandom juga sering mengadakan karaoke bersama, nonton bareng konser, atau sekadar kumpul santai untuk berbagi pengalaman sebagai sesama penggemar. Hal ini menunjukkan bahwa fandom K-Pop berfungsi sebagai ruang sosial yang mempererat hubungan antarindividu dengan minat yang sama.
K-Pop juga membawa dampak positif bagi gaya hidup masyarakat Indonesia. Dari segi fashion, misalnya, K-Pop memperkenalkan gaya busana yang unik, inovatif, dan penuh kreativitas. Banyak anak muda terinspirasi untuk bereksperimen dengan pakaian, make-up, hingga gaya rambut yang terinspirasi dari idol mereka. Selain itu, pengaruh K-Pop juga bisa menjadi motivasi dalam hal menari, menyanyi, bahkan mempelajari bahasa Korea.
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa ada juga kekhawatiran terhadap popularitas K-Pop. Sebagian orang merasa bahwa K-Pop berpotensi menggeser keberagaman musik Indonesia yang kaya akan tradisi dan identitas lokal. Dari sisi lain, fanatisme berlebihan juga bisa berdampak pada kesehatan mental penggemar. Beberapa fans terlalu larut dalam dunia idolanya hingga lupa dengan realitas, kewajiban, bahkan lingkungan sekitar.
Seperti yang disampaikan oleh Rahayu (2023), hal penting yang harus dilakukan adalah menjaga keseimbangan. Mengagumi budaya luar, termasuk K-Pop, sah-sah saja, tetapi tetap harus disertai dengan penghormatan terhadap budaya dan nilai-nilai lokal. Dengan begitu, K-Pop dapat dinikmati sebagai hiburan sekaligus menjadi sarana akulturasi budaya, tanpa menghilangkan jati diri bangsa Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI