Kelima, waspadai produk investasi yang jor-joran memakai influencer. Meski ini bukan ciri terpenting, tetapi tetap perlu menjadi perhatian. Liputan Majalah Fortune pada 2024 misalnya menemukan bahwa nilai investasi NFT ternyata banyak digoreng menggunakan para aktor yang disebut sebagai "whales". Ketika harga suatu instrumen NFT naik pesat, para mastermind atau elit penggoreng akan mengambil keuntungan dan meninggalkan bursa sehingga harganya anjlok. Akibatnya, banyak investor sisanya akan dirugikan dan hanya bisa cut loss. Kita juga masih ingat kasus instrumen yang mengaku sebagai investasi index dengan mengerahkan banyak influencer yang di kemudian hari terbukti hanya merupakan aplikasi judi daring berkedok investasi yang merugikan banyak orang.
Akhirulkalam, dalam berinvestasi camkanlah moto there is no such thing as free lunch alias "tidak ada makan siang gratis". Kita harus berusaha keras untuk mencapai kesuksesan.Â
Resep umum menghindari produk investasi berisiko sejatinya sederhana: sisihkan penghasilan yang tidak mengganggu uang kebutuhan hidup--istilahnya uang nganggur atau idle funds--guna berinvestasi; percaya kepada diri sendiri karena uang investasi adalah milik kita sendiri dan akan menentukan nasib ekonomi keluarga kita; tempatkan dana dalam investasi yang rasional dan menguntungkan; taruh investasi pada manajer dana (fund manager) kompeten dengan reputasi baik; bekali diri dengan pengetahuan memadai tentang produk tempat investor menempatkan uang; hindari menempatkan semua uang investasi dalam satu produk (don't put all your eggs in one basket) dan jangan bermental serakah lagi instan sehingga mudah tergiur janji muluk penjaja produk investasi yang menawarkan imbal hasil tinggi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI