Mohon tunggu...
Satrio Wahono
Satrio Wahono Mohon Tunggu... magister filsafat dan pencinta komik

Penggemar komik lokal maupun asing dari berbagai genre yang kebetulan pernah mengenyam pendidikan di program magister filsafat

Selanjutnya

Tutup

Book

Indonesia 1998: Komik Jenaka Perangkum Sejarah Reformasi Indonesia

24 Maret 2025   16:26 Diperbarui: 24 Maret 2025   16:31 239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi komik Indonesia 1998 tentang demonstrasi menuntut reformasi politik pada 1998 (Sumber: dokpri)

Seiring tingginya eskalasi sosial-politik, meletuslah kerusuhan, pembakaran, penjarahan di berbagai tempat pada 14 Mei 1998, yang sampai kini belum terungkap dalangnya (lihat gambar di bawah). Situasi menjadi anarkistis sehingga sejumlah cendekiawan mengunjungi Presiden Soeharto pada 19 Mei 1998 untuk meminta Presiden Soeharto mundur.

Ilustrasi kerusuhan dan penjarahan 14 Mei 1998 sebagaimana digambarkan dalam komik Indonesia 1998 (Sumber: dokpri)
Ilustrasi kerusuhan dan penjarahan 14 Mei 1998 sebagaimana digambarkan dalam komik Indonesia 1998 (Sumber: dokpri)

Akhirnya, pada 21 Mei 1998, Presiden Soeharto memutuskan untuk berhenti dari jabatannya sebagai Presiden untuk digantikan oleh Wakil Presiden BJ Habibie sebagai Presiden Republik Indonesia ke-3. Sekaligus, ini menandai era kebebasan dan demokrasi yang disebut sebagai Era Reformasi (lihat gambar di bawah)

 

Ilustrasi kegembiraan masyarakat pada 21 Mei 1998 menyusul pengumuman pergantian kepemimpinan nasional (Sumber: dokpri)
Ilustrasi kegembiraan masyarakat pada 21 Mei 1998 menyusul pengumuman pergantian kepemimpinan nasional (Sumber: dokpri)

Rangkaian panel komik Mice di atas seakan ingin menyampaikan bahwa Reformasi 1998 merupakan proses panjang yang terjadi karena konvergensi (pertemuan) sejumlah faktor berupa krisis ekonomi, penyumbatan demokrasi, pejabat yang gemar beretorika padahal tidak peka, dan ketidakmampuan pemerintah memenuhi hajat hidup serta menjamin keamanan masyarakat. Tentu ini bisa menjadi pelajaran bagi kita kapan pun juga supaya tidak terulang kembali. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun