Mohon tunggu...
Andrean
Andrean Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kinerja Mentan 2014-2015 dan Renja 2016

22 November 2015   20:23 Diperbarui: 22 November 2015   20:40 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(2) refocusing anggaran Rp 4,1 triliun dari pos perjalanan dinas, rapat/ seminar menjadi perbaikan irigasi dan penyediaan alsintan, sehingga setiap rupiah APBN berdampak terhadap output dan outcome:

(3) bantuan saprodi/benih tidak di lokasi existing, sehingga menambah luas tanarn:

(4) kebijakan tidak dialokasikan anggaran pada tahun berikutnya bagi daerah yang produksi padi, jagung dan kedelai menurun.

(5) (secara sinergis dan melepaskan ego-sektoral, sehingga terpadu mulai aspek hulu sampai hilir.

(6) melakukan pengawalan dan pendampingan Upsus secara masif, melibatkan 51.000 TNI-AD, 8.610 Mahasiswa, 25.437 penyuluh PNS,19.503 THL-TBPP, dan 1.0 ribu KTNA,

(7) mengevaluasi serapan secara harian/mingguan dan.

(8) melakukan antisipasi dini terhadap dampak perubahan iklim melalui penanganan banjir, kekeringan serta serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) secara terpadu.

Implikasi kebijakan dan realisasi fisik kegiatan turut memberi kontribusi pada produksi pangan. Realisasi kegiatan tahun 2015 meliputi: (1.) membangun/rehab jaringan irigasi tersier, optimasi lahan dan jalan usaha tani realisasi 2,08 juta ha (57,1.%) dari tarqet, (2) menyalurkan subsidi pupuk 6,38 juta ton (66,8 %) (3) menyalurkan benih padi, jagung. Kondisi kekeringan tahun ini lebih kuat dari tahun 1.997. Pada tahun 1.998 Indonesia melakukan impor beras sebanyak 7,1.juta ton. Berkat antisipasi dini dan penanganan kekeringan secara masif, maka selama setahun kabinet kerja 2014-2015 tidak ada impor beras.

Antisipasi dini dan penanganan kekeringan/EI-Nino dilakukan sejak Oktober tahun 2014 dengan mendistribusikan 21.953 unit pompa air, rehabilitasi irigasi tersier, membangun 2.000 sumur dangkal di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Grobogan, membangun 100 unit embung dan dam-parit, bekerjasama dengan BNPB melakukan hujan buatan, memberikan asuransi usaha tani untuk 1,0 juta ha. Hasilnya adalah penyelamatan dari ancaman puso sejak Oktober 2014 hingga September 2015 sebesar 114.707 ha dan telah disiapkan bantuan benih dan pupuk 105 ribu ha sebagai kompensasi bagi petani terkena puso.

Dalam rangka melindungi petani dari risiko usaha tani akibat banjir, kekeringan, serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), maka telah diluncurkan asuransi pertanian khususnya padi dengan target 2015 seluas 1.0 juta ha, sehingga bila terjadi kegagalan panen, petani mendapat klaim ganti rugi Rp 6 juta/ha.

2. Pengendalian impor pangan dan menghemat devisa Rp 52 triliun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun