Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dahan Besar Itu Tidak Menimpa Kami

4 Januari 2024   07:26 Diperbarui: 4 Januari 2024   07:52 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buah mangga yang besar dari dahan yang ambruk (Dokumen Pribadi) 

Kami menganalisa mengapa dahan pohon mangga kami patah dan runtuh?  Selain usia pohon yang sudah tua, kemungkinan besar karena buah begitu lebat sehingga dahan tidak bisa menahan beban berat buah-buah mangga itu. 

Buah yang terkumpul kemudian kami bagikan ke tetangga.  Kami juga bagikan kepada para orang tua sekolah TK melalui guru sekolah TK.  Rasanya mangga itu manis, tetapi mengingat kejadian buah itu jatuh, tidaklah begitu manis!

Bersyukur Senantiasa

Meski cara buah itu jatuh bersama dahan yang besar beserta ranting-rantingnya tidak manis karena mendatangkan perasaan ngeri, tetapi kami seperti sedang diajar oleh Tuhan untuk bersyukur senantiasa.  Kami berpikir dan berandai-andai, misal saja dahan pohon itu patah dan runtuh saat para orang tua tengah menunggu anak yang bersekolah di TK atau para orang tua sedang menunggu anak mereka sekolah Minggu di hari Minggu itu tentu akan ada banyak korban, mungkin akan ada korban tewas, setidaknya luka berat.  Apalagi kalau kami membayangkan anak-anak TK atau sekolah Minggu yang sering hilir mudik di tempat perteduhan itu, tentu akan terjadi histeria para orang tua saat dahan pohon mangga itu menimpa anak-anak mereka!

Jalan yang sering dilalui anak-anak (Dokumen Pribadi) 
Jalan yang sering dilalui anak-anak (Dokumen Pribadi) 

Bersyukur itu semua tidak terjadi.  Dahan besar itu patah dan jatuh saat tempat itu sangat sepi, sehingga tidak ada korban jiwa sama sekali.  Puji syukur kepada Tuhan!  Kami yakin bahwa hal itu terjadi karena  kehendak dan pertolongan Tuhan!

Mantap Langkah Kaki

Dari peristiwa jatuhnya dahan pohon mangga di rumah kami, kami belajar bahwa Tuhan mengasihi kami dan jemaat-Nya.  Berandai-andai, misal saja ada yang tertimpa dahan pohon itu, pastilah akan ada persoalan yang sangat besar, apalagi misal yang tertimpa itu anak-anak.  Pasti juga akan menimbulkan kesedihan yang luar biasa, selain persoalan yang pasti panjang penyelesaiannya.

Melalui peristiwa itu, seolah kami diajar bahwa Tuhan tidak meninggalkan kami.  Saat mulai menapaki tahun baru 2024 ini, kami sadar akan ada banyak persoalan yang akan kami hadapi pada tahun 2024 ini.  Tetapi peristiwa jatuhnya dahan pohon mangga Mana Lagi di tempat yang 'dibuat' sepi oleh Tuhan, sehingga tidak ada korban kecelakaan sama sekali, maka kami dimantapkan langkah-langkah kaki kami karena ada keyakinan, Tuhan bersama kami, menuntun dan membawa kami pada berbagai kebaikan dengan kasih sayang-Nya!

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun