Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Tas Koper Tertukar di Bandara International Fransisco Bangoy Davao

19 Januari 2022   06:06 Diperbarui: 19 Januari 2022   06:12 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bandara International Fransisco Bangoy Davao (Sumber Foto: cnnphilippines.com)

Tas Koper Tertukar di Bandara International Fransisco Bangoy Davao

Oleh: Suyito Basuki

Kami berempat pada 6 Mei 2017 sedang dalam perjalanan dari Bandara Manila ke Bandara Davao. Kami sampai di Bandara Manila, berangkat dari Bandara Soekarno Hata Jakarta sebelumnya. 

Saya berasal dari Jepara, Herin dari Kudus, Najahan dari Semarang, dan Anas dari Solo  Kami adalah para peserta pelatihan peace building di Mindanao Peacebuilding Intitut Davao Filipina dari tanggal 7-27 Mei tahun 2017 ini. Kami saat itu mendapat sponsor dari Mennonite Central Commitee (MCC) untuk mengikuti pelatihan tersebut.  

Saya melayani di GITJ Kedungpenjalin Jepara sebagai pendeta, Herin juga melayani di GITJ Kudus sebagai pendeta pula, Anas dosen STAIN di Solo sedang Najahan juga dosen STAIN di Semarang. 

Kami enjoy saja saat perjalanan udara dari Bandara Manila Ninoy Aquino International Airport.  Saya pribadi belum pernah ke Manila ataupun Davao, maka saya berusaha menikmati perjalanan tersebut sambil mengingat ke-5 anak saya: Hawa, Musa, Yahya, Gones dan Vena yang berada di rumah, wah pasti mereka harus mengurus segala kebutuhan makanan sehari-hari secara mandiri dengan bekerja sama.  

Mamanya telah dipanggil Tuhan karena penyakit tumor colon awal tahun 2016 sebelumnya. But now, since April 19, 2020, I have modern wife.  Anak-anak menerima baik akan hal itu.

Kami pun sampai di bandara udara International Fransisco Bangoy Davao, sebuah bandara yang terkenal paling sibuk di Pulau Mindanao. 

Saat mengambil tas koper, kami sadar bahwa tas koper Herin tidak ada. Ternyata tas koper itu kemungkinan tertukar atau sengaja ditukar? 

Seseorang yang tidak diketahui identitasnya telah membawa tas koper Herin. Tertinggal sebuah tas yang hampir mirip warna dan ukurannya dengan tas koper Herin, hanya saja berbeda mereknya.  Dengan terpaksa, tas koper itu kami bawa.

Kami kemudian mengurusnya kepada petugas bandara. Akhirnya memang diketahui tas siapa yang masih tertinggal itu. Hanya sayang, tidak ada informasi perihal nomor telponnya. Kami disuruh menunggu, sebab petugas akan mengurus keesokan harinya, sebab hari sudah tengah malam. 

Akhirnya kami pergi ke resort penginapan dengan perasaan yang tidak nyaman. Selama perjalanan dengan taksi, kami terus menebak-nebak tentang siapa dan memiliki motif apa orang yang membawa tas koper Herin tadi. 

Diantara kami ada yang berpendapat, mungkin itu memang sebuah kekeliruan, tetapi ada pula yang berpendapat bahwa itu adalah sebuah kesengajaan, barangkali itu adalah sebuah bentuk modus kejahatan di negara Filipina yang baru pertama kali kami datangi itu.  Sopir taksi yang mengajak untuk bergurau tak bisa menyurutkan kegalauan hati kami, terutama hati Herin.

Ketika kami sampai di resort, kami masih berbincang lagi sampai jauh malam tentang tas koper yang entah sedang ngeluyur pergi kemana. Kami tahu kegundahan hati Herin. 

Tetapi yang mengejutkan kami adalah, sebuah kalimat yang muncul dari Herin saat. Ia berkata dengan bijaksana,"Ya sudahlah kalau memang ini yang terjadi...kita harus menerima setiap peristiwa, kalau memang itu diijinkan terjadi oleh Yang Maha Kuasa. Kita hanya bisa menjalaninya."  Betapa pasrahnya dia, amazing!  Tetapi saya sendiri, Anas maupun Najahan sudah bersiap untuk berbagi pakaian kalau memang dibutuhkan.

Usai acara talent show bersama para penari dari Davao (Dok.Pri)
Usai acara talent show bersama para penari dari Davao (Dok.Pri)

Keesokan harinya kami melapor kepada panitia pelatihan. Kemudian dengan sigap panitia bertanya ini dan itu. Beberapa saat kami menunggu.  Saat kami sarapan pagi, panitia memberi kabar bahwa petugas bandara memastikan tas koper Herin telah dikembalikan oleh seseorang yang ternyata memang keliru mengambil tas koper tersebut. 

Panitia kemudian memberi fasilitas mobil dan sopir kepada kami menuju bandara Davao mengambil tas koper yang berisi pakaian yang sangat berguna untuk Herin selama tiga minggu itu di Davao.  Akhirnya tas koper Herin ditemukan!

Peristiwa  terjadi,  kadang tidak kita harapkan, dapat saja menimpa. Kecewa, sedih, galau pasti dirasakan. Tetapi reaksi kita atas peristiwa itulah yang menentukan bagaimana kehidupan kita selanjutnya. 

Bisa saja karena reaksinya negatif, misalnya meluapkan kemarahan membabi buta, membenci orang tanpa ampun an lain-lain; hal itu bisa membahayakan kehidupan fisik maupun psikis kita.  Bagaimana reaksi kita terhadap masalah yang saat ini kita hadapi? Itu sangat menentukan damai sejahtera, sukacita dan langkah-langkah hidup kita!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun