Mohon tunggu...
I Wayan Suyanta
I Wayan Suyanta Mohon Tunggu... Ilmuwan - Swadharma pada Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Pengajar di Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar, Bali. S3. Pendidikan Luar Sekolah, (2017) Universitas Negeri Malang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengalaman Unik sebagai Asesor Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

15 Mei 2020   07:50 Diperbarui: 15 Mei 2020   07:49 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

  • Kejadian unik pada Lokasi Visitasi

Suatu hari kami akan visitasi ke lembaga PKBM di daerah bernama Pupuan. Pada awalnya kami berpikir bahwa lokasinya berada di pusat kota Tabanan-Bali dan kami memperkirakan bisa ditempuh dengan 1 (satu) Jam perjalanan. Teman asesor saya berasal dari daerah Bali Utara (Kab. Buleleng), sedangkan saya berasal dari Gianyar bagian tengah pulau Bali. Agar kami bisa datang bersamaan ke lembaga PKBM, maka kami berjanji bertemu di Beringkit (daerah bagian tengah) dan kami bisa sejalur menuju kota Tabanan. Akhirnya, kami bertemu di Beringkit dan sama-sama berangkat menuju kota Tabanan.

Teman saya berhenti sebentar dan menelepon lembaga, karena awalnya lupa menanyakan dimana tepatnya alamat lembaga PKBM tersebut. Dan lembaga pun menjawab "kami di Barat bagian kota Tabanan bukan di Ibu Kota". "oh ya..." teman asesor saya menjawab. Karena saya curiga dengan lokasi, saya melihat G-MAP, dan tempatnya sekitar 2,5 sampai dengan 3 jam dari posisi kami berada.

Tiba-tiba teman saya (asesor 2) memasang tanda lampu ke kanan sebelum kota Tabanan, saya mengingatkan kembali "bukan di kota Tabanan melainkan di bagian Barat Tabanan". Kami berhenti dan menelepon kembali dan melihat G-MAP, dan memang benar jaraknya sekitar 3 jam ditempuh dengan mobil. "ha...ha...ha...ha...ha..." kami berdua tertawa. Ya, akhirnya kami melaju lagi kendaraan, sambil menertawakan kebodohan kami yang tidak menanyakan secara jelas di mana tepatnya lokasi lembaga.

Dan seharusnya pun, kalau teman saya (asesor 2) tahu lokasi, maka dia akan berangkat langsung dari Buleleng, yang hanya menempuh satu jam perjalanan. Sehingga nyatanya akan tiba di lokasi tepat pada waktunya, yang kami janjikan jam 9 pagi, dan ternyata kami tiba di sana pada pukul 11.30 Wita.

Pelajaran yang dapat kami dapatkan, ketika para asesor menghubungi lembaga yang akan visitasi, sebaiknya kita harus menanyakan betul di mana tepatnya alamat dan lokasi lembaga, atau tanda apa yang ada di dekat lembaga yang akan di visitasi.

  • Manajemen Waktu ke Lokasi Secara Tepat

Kami datang ke lembaga PKBM di daerah Jembrana bagian barat Pulau Bali. Mulanya kami berpikir visitasi dilakukan hanya satu hari dan tanpa menginap. Padahal kami sudah berangkat pada pagi sekali (sekitar jam 6 pagi). Dan kami mengusahakan agar setepatnya jam 10 sudah berada di Lembaga PKBM.

Akhirnya kami tiba di lokasi, dan tepat pada 9.45 Wita. Pembukaan berlangsung secara agak lambat, dan sambutan ketua yayasan, sambutan kepala sekolah dan lainnya. Menyita banyak sekali waktu pembukaan. Sehingga kami lambat dalam memulainya. Melihat manajemen lembaga, terkonsentrasi pada satu orang staff. Kepala sekolah hanya mengandalkan satu-satunya orang itu, padahal ada banyak guru yang bisa sebagai koordinator masing-masing standar (8 Standar Nasional Pendidikan) yang perlu kami potret dalam akreditasi.

Karena sudah jam 12 Siang kami berhenti rehat, karena akan melakukan sembahyang. Dan kami diajak untuk makan siang. Alangkah terkejutnya kami menunggu makan siang sampai jam 2, karena banyaknya pengunjung, dan kami selesai makan sampai jam 3 sore. Kami balik ke lembaga PKBM, dan melanjutkan pemeriksaan masing-masing standar, karena mengandalkan satu orang staff (pada lembaga tersebut) dan beliau sedang sembahyang kembali, maka kami harus menunggu untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Sampai pada pukul 15.40 Wita staff kembali dari sembahyang. Baru kami harus memeriksa asesi, yang tentunya sudah sangat sore. Kami juga melihat jam pelajaran anak-anak (peserta didik) yang harusnya mereka telah datang jam 1 untuk kami lihat proses pembelajarannya. Jadi semuanya tidak termanajemen dengan baik.

Kami selesai sampai malam, dan menginap di Kabupaten Negara, bagian Barat Bali) yang kebetulan juga kami besoknya berangkat ke Kabupaten Karangasem (ujung timur Pulau Bali).

Pelajaran yang dapat kami petik adalah kita sebagai asesor harus dapat mengatur waktu dengan baik dan asesi (lembaga PKBM) tidak hanya mengandalkan satu orang staff (manajemen dagang sate), sehingga semuanya (tahapan akreditasi) dapat berjalan dengan baik dan lancar dari segi waktu.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun