Mohon tunggu...
Suwati EkaDamayanti
Suwati EkaDamayanti Mohon Tunggu... Guru - Kepala Sekolah

Saya seorang guru dengan tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Motto saya adalah menjadi orang yang bermanfaat untuk sesama.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Taklukkan Tantangan, Sukseskan Implementasi Kurikulum Merdeka

10 Mei 2024   22:51 Diperbarui: 10 Mei 2024   22:53 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Kurikulum. Tentu kata ini tidak asing ditelinga kita. Sebenarnya apa si kurikulum itu?, benarkah bahwa ganti menteri ganti kurikulum? Mengapa kurikulum perlu berubah?

Mari kita mengingat kembali tentang definisi kurikulum.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Dari pengertian di atas dapat dipahami bahwa kurikulum merupakan bagian terpenting dalam pendidikan. Kurikulum menurut saya bisa diibaratkan google maps yang berfungsi penunjuk rute ideal dalam sebuah perjalanan menuju tujuan. Jadi idealnya jika kurikulum diaplikasikan sesuai dengan ketentuan akan mendekatkan kita pada tujuan pendidikan yang termuat dalam sebuah kurikulum.

Lantas, benarkah istilah ganti menteri ganti kurikulum? Tentu jawabnya adalah tidak. Meskipun tidak dipungkiri bahwa pergantian kurikulum ini sering berbarengan dengan menteri pendidikan yang baru. Menteri pendidikan adalah orang yang dipercaya presiden untuk mengawal kualitas pendidikan di negara kita. Dengan kepercayaan dan mandat yang diberikan kepadaNya tentu seorang Menteri akan berfikir dan berinovasi, berusaha menemukan cara memajukan pendidikan. Maka sasaran awal yang dibenahi adalah kurikulum.

Mengapa kurikulum perlu berubah?. Pergantian kurikulum merupakan hasil evaluasi  dari kurikulum-kurikulum sebelumnya. Selain itu saat ini kita hidup secara global, di luar negeri kemampuan anak-anak dunia semakin melejit di depan. Jika pemerintah tidak segera berbenah maka negara kita akan semakin tertinggal.  Kurikulum merupakan tuntutan perkembangan zaman.

Kurikulum Merdeka hadir sebagai penyempurna kurikulum 2013.  Lantas apa saja yang membedakan Kurikulum Merdeka dengan kurikulum sebelumnya? (1) Implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), (2)  Capaian pembelajaran dibuat per fase, (3) Jam pembelajaran lebih fleksibel karena diatur per tahun, (4) Adanya pembelajaran berdiferensiasi

Kurikulum Merdeka diluncurkan tepat pada tahun 2021 oleh mas Menteri Nadiem Makariem yang menjabat sebagai Mendikbudristek. Peluncuran kurikulum baru ini tentu membawa pro dan kontra. Sebagian guru yang melek pendidikan dan memiliki kemampuan IT, tentu kurikulum Merdeka ini mereka sambut dengan gembira. Karena dalam Kurikulum Merdeka terdapat transformasi digital yang sangat berhubungan dengan generasi 4.0

Sedangkan disisi lain banyak guru yang mengeluh. Mereka yang gaptek, sudah nyaman dengan cara mengajar dengan metode ceramah tentu saja sangat dibuat pusing dengan kurikulum ini. Ada dua tantangan terbesar yang dihadapi oleh kepala sekolah selaku manajer. Tantangan tersebut diantaranya;

1. Mengubah paradigma guru saat  melaksanakan proses mengajar.

Adanya kecenderungan guru untuk menggunakan metode mengajar yang masih konvensional. Sebagus apapun program yang di luncurkan pemerintah, jika mindset guru tidak mau berubah maka program itu akan sia-sia. Berbagai pelatihan yang diikuti juga tidak akan memberiakn dampak jika guru tidak mau mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam pelatihan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun