Kahyangan itu indah
Seperti sorga yang ada kitab suci
Dimana semua kebaikan bertahta
Segala keinginan pasti menjadi nyata
Aku senang menari-nari dibalik awan
Bersama dewa-dewi
Berpesta di bawah matahari
Bercengkerama bersama rembulan
Kami bidadari-badadari cantik
Di Kahyangan
Tapi siapa peduli?
Karena semua memang cantik
Dan itu membuat bosan
Aku suka dunia fana
Tak terlalu indah
Namun penuh warna
Ku meniti pelangi
Menuju telaga
Kulepas busana nan indah beraneka rupa
Segarkan diri mandi sepuas hati
Alam begitu sunyi
Sepertia tak berpenghuni
Hanya gemericik air telaga
Ciptakan harmoni tentramkan hati
Hingga suatu masa….
Merubah segalanya…
Setelah berpuas bermandi di telaga
Kami bersiap mengangkasa…
Kembali tingalkan bumi nan penuh misteri
Tapi…
Kemana selendang saktiku yang indah
Yang mampu bawaku terbang ke kahyangan
Sedu sedanku tak mampu kembalikan selendangku
Tiba-tiba seorang pemuda tampan
Lemparka sapa dengan santunnya
Pemuda tampan? Bukankah semua dewa di kahyangan bahkan lebih tampan?
“kenapa gerangan sang dewi menangis seorang diri di tempat nan sepi ini?”
Mengapa suaranya begitu sejukan hati?
Seperti air di telaga tempatku mandi
“Sang Dewi akan semakin cantik tanpa air mata yang membasahi pipi.”
Hatiku goyah….
Mengapa seorang manusia bisa memporak porandakan rasa
“seseorang telah mencuri selendangku. Dan aku tak bisa kembali ke kahyangan tanpa selendang itu.”
Air mataku hampir terjatuh
Bayangkan kesendirianku di bumi
“Aku Jaka Tarub. Aku akan membantu mencarikan selendang milikmu, tapi maukah kau menjadi pasangan hidupku?”
Matanya menatap penuh harap
Hatiku sudah terperangkap
“Aku Dewi Nawang Wulan dari Kahyangan, aku bersedia asal kau bersedia mengembalikanku ke tempat asalku”
Sang Dewi tlah merubah takdirnya
Kini Ia hanya seorang manusia
Yang mulai mengenal rasa
Apa itu cinta
Hidupnya penuh warna
Seperti pelangi
Yang sering ia lewati
Kala mandi....di telaga
ekluff.blogspot.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI