Mohon tunggu...
Suwanda Alfasha
Suwanda Alfasha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hanya orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Budaya Berpakaian di Ranah Minangkabau adalah Bagian dari Etika Masyarakat

14 Maret 2021   17:00 Diperbarui: 14 Maret 2021   17:02 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apakah kamu pernah melihat pawai yang menampilkan berbagai macam jenis pakaian daerah? salah satunya Minangkabau, juga memiliki berbagai jenis pakaian yang berbeda-beda di setiap daerahnya. Masing-masing pakaian tersebut memiliki keunikan-keunikan tersendiri, dan pastinya melambangkan budaya Minangkabau yang kental akan kehidupan beretikanya. Berikut ini merupakan beberapa penjabaran mengenai etika berpakain di Minangkabau.

A. Berpakaian Sesuai Kondisi

Berpakaian sesuai dengan situasi ialah memakai pakaian yang sesuai dengan keadaan, waktu, tempat, dan kepribadian si pemakainya, pakaian ini juga yang nantinya akan menunjukkan kesopanan, budi pekerti, dan pribadi orang yang memakainya.

B. Pakaian Adat dan Pakaian Sehari-hari

1. Pakaian Adat

Pakaian adat digunakan untuk upacara-upacara adat. Pakaian adat laki-laki ada dua macam, yaitu pakaian penghulu dan pakaian orang biasa. Pakaian penghulu dipakai oleh penghulu (pemimpin kaum). Sedangkan pakaian orang biasa dipakai oleh orang yang bukan penghulu. Ada delapan kelengkapan pakaian penghulu, yaitu sebagai berikut.


a. Saluak atau deta

Digunakan untuk penutup kepala, bahan pembuat saluak atau deta adalah kain yang bermotif gelap.

b. Baju hitam

Baju hitam penghulu berlengan panjang. Bajunya longgar dan tidak bersaku. Lehernya terbuka dan tidak berkancing. Lenganya juga longgar, panjangnya sedikit di bawah siku.

c. Salempang (kain sandang)

Penghulu menyelempangkan kain sandang dari pundak sebelah kanan sampai ke pinggang.

d. Celana

Celana yang dipakai penghulu berwarna hitam. Celana ini juga longgar. Panjangnya lebih sedikit di bawah mata kaki.

e. Cawek

Terbuat dari kain, gunanya untuk mengikat pinggang dan menyelipkan keris (karih). Di Ujung cawek ada umbai-umbai dari benang.

f. Karih (keris)

Karih adalah senjata penghulu. Karih dipasang didepan dan diselipkan pada cawek. Karih menghadap ke kiri (miring ke kiri).

g. Sesamping (kain samping)

Sesamping dipasang di pinggang. Dipasang diantara cawe dengan celana.

h. Tongkek (tongkat)

Terbuat dari kayu dan lurus. Bagian atasnya biasanya disambung dengan tanduk. Dipakai penghulu bila berpergian.

Pakaian adat wanita disebut juga pakaian Bundo Kanduang. Kelengkapanya adalah tangkuluak tanduak. Sarung (kodek) dari bahan songket, salempang yang dipasang dari bahu (pundak) ke pinggang. Salempang dipasang dari bahu kanan ke pinggang kiri. Perhiasan yang digunakan di pergelangan dan kaluang yang dipasang di leher.

2. Pakaian Sehari-hari

Dahulu pakaian sehari-hari laki-laki Minangkabau adalah baju gunting cina, celana panjang batik, dan memakai peci dan sarung. Ke mana pun mereka pergi selalu berpakaian seperti itu. Sekarang sudah jarang sekali kita melihat lelaki Minangkabau berpakaian seperti itu. Hal ini disebabkan oleh pengaruh budaya lain atau perkembangan zaman.

Pakaian sehari-hari wanita Minangkabau adalah baju kurung dan memakai tutup kepala, pakaian yang digunakan selalu terlihat sopan dan lebih beretika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun